Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka saat simulasi makan gratis di SDN Klampis Ngasem 3 Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar
Ghofar memaparkan, apabila nantinya program makan gratis Prabowo-Gibran menggunakan wadah plastik sekali pakai, juga sangat berbahaya bagi lingkungan.
Walhi memandang, hal tersebut berpotensi menambah beban sampah plastik. Saat ini, sampah jenis plastik sendiri menempati urutan kedua terbanyak dari total sampah nasional.
"Komposisi terbesar itu yang pertama sampah makanan dari food waste. Jadi problem juga dari program ini (makan gratis)," ujar Ghofar.
Ia menuturkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 19 persen dari total sampah nasional. Artinya, program makan gratis yang akan melibatkan sekitar 85 juta orang anak akan meningkatkan proporsi jenis sampah plastik.
"Bayangkan 85 juta orang anak berarti kan 85 juta kemasan hanya dari program makan siang gratis ini dikali dengan hari saat mereka mendapatkan program ini. Jadi akan ada peningkatan sangat signifikan proporsi sampah plastik nasional yang angkanya saja sudah tinggi, 19 persen itu sekitar mungkin 12 jutaan dari 70 juta ton sampah di tahun 2023," tutur Ghofar.