YLBHI Sebut Dihalang-halangi Temui Ravio Patra di Polda Metro Jaya

23 Apr 2020, 18:26 WIB

Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Era Purnamasari membenarkan informasi yang tersebar bahwa keberadaan peneliti kebijakan publik dan pegiat advokasi legislasi, Ravio Patra sempat tidak diketahui keberadaannya setelah ditangkap pada Rabu (22/4).

"Dia di Polda sekarang," kata Era ketika dihubungi IDN Times pada Kamis (23/4).

"Tapi kita gak diberi akses bertemu dengan alasan tidak ada kuasa. Sementara Ravionya ada dalam penguasaan dia (polisi)," lanjut Era lagi. Era menyebutkan pihaknya merupakan salah satu tim kuasa hukum Ravio.

1. Ravio jalani pemeriksaan dugaan penghasutan kekerasan melalui mediasosial

Ilustrasi peretas (IDN Times/Arief Rahmat)

Era membenarkan Ravio diperiksa atas dugaan penghasutan kekerasan melalui media sosial. Padahal, seperti sudah dikonfirmasi Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniato pada Kamis pagi (23/4), bahwa Whatsapp Ravio sempat mengalami peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selama dalam kuasa peretas, Whatsapp Ravio diketahui sempat mengirimkan pesan bernada provokatif. Bunyinya pesan tersebut:

"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH."

2. YLBHI sebut penangkapan Ravio dapat dicurigai diisi modus kriminalisasi

IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

"Bahwa ada fakta Whatspp dia diretas dan diikuti dengan penangkapan dia patut dicurigai ini sebagai modus kriminalisasi," kata Era.

Menurut Era, Ravio selama ini dapat dikategorikan sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Khususnya menyoroti langkah penanganan COVID-19 selama pandemik ini.

"Dan fakta bahwa akses kita bertemu dihalang-halangi semakin memperkuat kecurigaan ada sesuatu di balik kasus ini," ujar Era.

3. Polda Metro Jaya benarkan penangkapan Ravio

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan pihaknya mengamankan pegiat demokrasi Ravio Patra. "Yang bersangkutan memang diduga menyiarkan berita onar atau menghasut untuk membuat kekerasan dan menyebarkan kebencian," kata Yusri.

Hingga saat ini pemeriksaan terhadap Ravio masih berlangsung. Belum ada informasi yang didapatkan apakah Ravio akan ditahan atau tidak. Pihak YLBHI yang merupakan bagian dari Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus (KATROK) mengatakan pihaknya masih belum dapat bertemu dengan Ravio hingga saat ini.