Banyak Kader Gerindra Geram Usai PDIP Sentil Food Estate

Kritikan terhadap food estate dinilai tak berdasar

Jakarta, IDN Times - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi kritikan dari PDI Perjuangan (PDIP), terkait program food estate yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dia menilai kritikan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto itu kurang tepat.

Menurut Dasco, program food estate merupakan program pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional. Program ini masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024, di mana program food estate telah dikembangkan di beberapa daerah.

1. Banyak kader yang protes mengapa Gerindra diam

Banyak Kader Gerindra Geram Usai PDIP Sentil Food EstateKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto di hadapan kader Gerindra (dok istimewa)

Terkait kritikan tersebut, kata Dasco, banyak kader di daerah protes karena Gerindra terkesan diam dan tidak membalas kritikan PDIP.

Kader Gerindra juga geram lantaran Prabowo yang telah bergabung pemerintah dengan niat tulus membangun bangsa dan negara, justru mendapatkan berbagai tudingan miring.

"Banyak kader kami dari seluruh Indonesia yang protes kenapa kami diam dan tidak membalas. Mereka marah karena Pak Prabowo yang telah bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi dengan niat tulus membangun bangsa dan negara, malah mendapatkan tuduhan macam-macam," kata Dasco dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

2. Dasco nilai kritikan program food estate mengarah ke Prabowo

Banyak Kader Gerindra Geram Usai PDIP Sentil Food EstateWakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (dok. DPR RI)

Dasco lantas menilai, meski kritikan mengenai food estate tidak secara terang-terangan ditujukan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, namun dia meyakini kritikan itu punya maksud tertentu.

"Saya memberikan penjelasan karena saya memahami bahwa isi kritik terkait program food estate ini dialamatkan kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra," jelas dia.

Dasco menuturkan, terkait Kementerian Pertahanan yang ditunjuk Jokowi untuk melakukan program food estate, bertujuan memenuhi cadangan strategis pangan serta sudah mendapatkan izin melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Kawasan Hutan Ketahanan Pangan seluas kurang lebih 6.600 hektare.

Luas lahan ini berasal dari hutan produksi yang sudah lama terbengkalai di provinsi Kalimantan tengah. Dari lahan seluas itu, baru sebesar 10 persen nya atau kurang lebih sekitar 660 HA yang sudah dikerjakan. Saat ini baru tahap pembersihan lahan dan dalam proses pematangan lahan. Proses ini memakan waktu kurang lebih satu tahun.

"Proses ini agak lama karena tekstur tanah lahan yang ada harus dilakukan treatment khusus. Lahan di wilayah ini merupakan tanah berpasir yang memang tingkat kesulitannya tinggi untuk ditanami. Justru di sinilah tantangannya," tutur dia.

Oleh sebabnya, Dasco memaparkan, Prabowo melibatkan akademisi, anak-anak muda, maupun pihak swasta untuk melakukan riset bagaimana tanah berpasir tersebut bisa produktif. Saat ini, sudah ditemukan formula yang diperoleh dari hasil riset yang akan diimplementasikan menjadi prototipe food estate tanaman singkong. Semua proses ini dilakukan dengan tanpa memakai uang negara.

"Dari implementasi hasil riset inilah kita harapkan, program food estate dapat berhasil sukses, di mana tanah yang sulit ditanami dapat menjadi lahan produktif dan sebentar lagi kita bisa melihat hasilnya," ujar dia.

Baca Juga: Food Estate Dikritik PDIP, Jokowi: Bangun Lumbung Pangan Tak Mudah

3. Kritikan hanya bermodal asumsi, di tengah elektabilitas Prabowo dan Gerindra tinggi

Banyak Kader Gerindra Geram Usai PDIP Sentil Food EstateKetua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Dasco lantas menyayangkan, proses dan upaya program food estate yang dilakukan selama ini disalahartikan pihak tertentu. Menurutnya, kritikan yang disampaikan hanya bermodal asumsi.

Kritikan yang disampaikan, kata Dasco, juga dianggap sarat kepentingan politik. Mengingat elektabilitas Prabowo maupun Gerindra yang saat ini cukup baik jelang Pemilu 2024.

"Namun lagi-lagi sangat disayangkan, proses yang sudah dilakukan dengan baik ini, disalahartikan oleh pihak-pihak tertentu, dan mengkritisi hanya bermodal asumsi, ditahun politik ini. Saya memahami, ditengah baiknya posisi Pak Prabowo dan Partai Gerindra dari sisi kepercayaan publik yang tercermin dari baiknya tingkat elektabilitas, kritik tak berdasar ini dapat untuk menurunkan kepercayaan publik kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra," tutur dia.

Padahal, Dasco mengatakan, para pengkritik food estate tersebut merupakan pengurus parpol. Mereka memiliki wakil-wakil di parlemen. Dia mempertanyakan, mengapa tidak ditanyakan langsung saja program ini kepada anggota badan anggaran, atau anggota komisi yang terkait kementerian pertahanan dari fraksi terkait.

"Apakah ada uang negara yang telah dipakai dalam program food estate ini melalui Kementerian Pertahanan? Atau sampai sejauh mana program food estate ini dijalankan oleh Kementerian Pertahanan? Kenapa kritik ini disampaikan ke publik hanya berdasar asumsi?" ucap Dasco.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/_-OnLj0kmf4

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya