Ditanya soal Potensi Demo Ricuh Seperti Pemilu 2019, Begini Kata KPU

KPU pastikan seluruh tahapan pemilu digelar terbuka

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mewajarkan adanya berbagai aksi unjuk rasa jelang pengumuman hasil rekapitulasi pemungutan suara Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Komisioner KPU RI, August Mellaz, saat ditanya terkait kekhawatiran aksi unjuk rasa berujung ricuh seperti Pemilu 2019 lalu.

"Kalau unjuk rasa ya unjuk rasa, biasa itu. Maksud saya, saya juga tidak mengecilkan, tidak membesarkan aspirasi yang berkembang ya di luar gedung KPU. Tapi ini bagian dari fakta yang memang dalam perjalanan sepanjang pemilu itu ada (unjuk rasa)," kata Mellaz kepada awak media Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

Baca Juga: Demo di KPU, Eks Danjen Kopassus: Jokowi Sutradara Pemilu Curang!

1. KPU pastikan setiap proses transparan

Ditanya soal Potensi Demo Ricuh Seperti Pemilu 2019, Begini Kata KPUMassa Aksi Nasional Gerakan Masyarakat Sipil bakar ban saat berdemo di depan KPU pada Jumat (23/2/2024). (IDN Times/Maulana R)

Mellaz menegaskan, untuk meminimalisir dugaan isu kecurangan, seluruh tahapan Pemilu 2024 digelar dengan transparan. Sehingga publik bisa mengawasi secara langsung perkembangan dan dinamika yang terjadi.

"Tapi yang bisa kita jawab adalah proses yang sedemikian terbuka, proses yang kami lakukan bisa dicek oleh siapapun," ungkapnya.

2. Soal pelanggaran pemilu tanya Bawaslu

Ditanya soal Potensi Demo Ricuh Seperti Pemilu 2019, Begini Kata KPUKomisioner KPU, August Mellaz (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, KPU menekankan bahwa terkait dugaan pelanggaran pemilu, lebih baik ditanyakan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Sebab, massa aksi yang menggelar demo selalu menuding adanya pelanggaran pemilu dilakukan oleh KPU.

"Kalau pelanggaran pemilu sebaiknya tanya ke Bawaslu, kalau tudingan ke KPU termasuk unjuk rasa kan sudah ada kalau dilihat pemilu-pemilu sebelumnya sama proses-proses rekapitulasi menjelang penetapan kan pasti ada unjuk rasa. Tapi itu bagian yang normal saja," imbuh dia.

3. Berbagai aksi demo di KPU

Ditanya soal Potensi Demo Ricuh Seperti Pemilu 2019, Begini Kata KPUMantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Untuk diketahui, massa yang tergabung dalam berbagai kelompok sering menggelar aksi di depan Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat. Aksi itu digelar bersamaan dengan agenda rapat pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat nasional.

Terbaru, Mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko mengikuti aksi unjuk rasa. Demontrasi yang dihadiri ratusan orang itu menuntut agar Pemilu 2024 digelar dengan adil. Sebab, menurut mereka, kontestasi demokrasi saat ini justru diduga diwarnai dengan berbagai kecurangan.

Soenarko mengatakan, dugaan kecurangan pemilu yang terjadi disebabkan karena Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi, KPU itu hanya operator," kata dia saat ditemui di di tengah-tengah massa.

Pihaknya mengingatkan kepada KPU agar menghentikan penghitungan suara. Untuk kemudian dilakukan audit forensik.

Soenarko memastikan, kedatangannya dalam aksi itu merupakan keinginan pribadinya dan tak ada dorongan dari pihak mana pun.

"Mengingatkan kepada KPU agar menghentikan perhitungan suara curang. Untuk itu mereka harus mau diaudit forensik," ungkapnya.

"Karena kita sudah tahu kecurangan dari Sabang sampai Merauke sudah terbuka," lanjut Soenarko.

Soenarko dikenal sebagai loyalis Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Nama Soenarko ikut terseret dalam kasus dugaan makar terkait isu people power yang digaungkan kubu Prabowo-Sandiaga Uno. Ia juga sempat tersandung kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal hingga dituding sebagai pelaku makar.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya