Ganjar Ungkap Strategi Tangkal Ancaman Malapetaka Demografi

Bonus demografi dinilai harus dikelola dengan baik

Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengungkapkan kekhawatiran terhadap malapetaka demografi jika bonus penduduk produktif tidak dikelola dengan baik.

Dia menuturkan bahwa meningkatkan mutu pendidikan sangat penting guna membantu Indonesia meraih keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi sebagai langkah menuju Indonesia menjadi negara maju.

Baca Juga: KPU, Anwar Usman, Jokowi Digugat ke PN Jakpus Imbas Pendaftaran Gibran

1. Tak bisa manfaatkan bonus demografi bisa timbulkan malapetaka demografi

Ganjar Ungkap Strategi Tangkal Ancaman Malapetaka DemografiIlustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Menurut Ganjar, kegagalan dalam memanfaatkan jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak ketimbang usia tidak produktif dapat mengakibatkan Indonesia mengalami malapetaka dalam demografi.

Ganjar menilai, bonus demografi perlu dikelola dengan sejumlah kebijakan yang cermat dan tepat, agar tidak berdampak negatif pada perkembangan nasional di masa mendatang. Kebijakan dalam sektor pendidikan merupakan fondasi utama untuk merancang program yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.

"Momentum ini harus dipakai karena kita punya bonus demografi. Kira-kira 10-13 tahun ke depan. Jangan sampai ini jadi malapetaka demografi," kata Ganjar saat menjelaskan visi dan misi ekonominya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta.

Baca Juga: Gen Z, Ini Alasan Suara Pemilih di Pulau Jawa Jadi Rebutan Capres

2. Ganjar kenalkan program Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana

Ganjar Ungkap Strategi Tangkal Ancaman Malapetaka DemografiGanjar Pranowo saat bertemu dengan kaum disabilitas (IDN Times/Istimewa)

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai bonus demografi sangat potensial membawa keuntungan bagi Indonesia asal bisa dikelola dengan baik. Dengan keberadaan bonus demografi ini, peluang bagi Indonesia untuk memiliki tenaga kerja yang berkualitas terbuka luas.

Ganjar menuturkan, untuk mencapai keunggulan Indonesia, maka semua faktor yang menentukan kesuksesan harus dipersiapkan dengan baik. Saat ini, kelompok penduduk usia produktif jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan kelompok lansia.

Oleh karena itu, pemerintah mengelola situasi ini dengan menciptakan peluang kerja, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Faktor ini dianggap sebagai modal penting dalam perjalanan Indonesia menjadi negara maju.

Dia menekankan bahwa memastikan akses mudah ke pendidikan bagi semua lapisan masyarakat merupakan kunci untuk mengatasi ancaman ini. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan alokasi anggaran pendidikan hingga mencapai 20 persen dari total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Ia memiliki rencana untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan program yang dinamakan "Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana".

"Kalau pendidikannya baik, dia dari keluarga miskin, rata-rata orang yang berpendidikan baik ini akan mengangkat kemiskinan keluarganya, kecuali mereka yang miskinnya ekstrem," ujarnya.

Baca Juga: Gen Z Memilih, Ternyata Begini Peran Gen Z di Pemilu 2024

3. Kualitas SDM hingga angka kematian ibu saat melahirkan jadi sorotan

Ganjar Ungkap Strategi Tangkal Ancaman Malapetaka DemografiIDN Times/Arief Rahmat

Ganjar lantas menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, termasuk mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan dan meningkatkan mutu pendidikan para pelajar.

Dia memastikan konsisten pada komitmennya untuk merancang kurikulum pendidikan yang mempersiapkan para pelajar untuk sukses di dunia kerja. Langkah ini bertujuan untuk menghubungkan kebutuhan industri dengan pertumbuhan angkatan kerja yang lebih baik.

"Ini pas industrialisasi, ada bonus demografi, maka kalau di tengahnya diberi pendidikan yang pas, match, ketemu dia," sebutnya.

Ganjar juga berjanji untuk memberikan akses yang sederhana dan terjangkau ke modal bagi generasi muda yang ingin memulai usaha mereka sendiri. Ia juga menyatakan akan mengadakan program Hetero Space bagi pengusaha muda dengan modal yang dibuat dari pemerintah berupa kredit milenial dengan suku bunga yang rendah.

 

 

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya