Lengketnya Ganjar ke Jokowi Dinilai Berdampak Buruk buat Prabowo

Ganjar dinilai masih jadi kandidat kuat di Pilpres 2024

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik mobil kepresidenan selama kunjungan kerjanya di Solo dan Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin, 10 April 2023.

Menanggapi momen kebersamaan Jokowi dan Ganjar tersebut, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai kegiatan itu justru bisa berdampak negatif kepada kandidat capres lainnya, yakni Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kelakar Cak Imin Ditanya Legowo Batal Jadi Cawapres: Siapa Bilang?

1. Dinilai tak berdampak baik untuk Prabowo

Lengketnya Ganjar ke Jokowi Dinilai Berdampak Buruk buat PrabowoPresiden Jokowi tinjau panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah bareng Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (9/3/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Hendri Satrio menuturkan, meski kunjungan kerja dengan kepala daerah merupakan sesuatu yang biasa dilakukan presiden, namun situasi ini berbeda karena Ganjar jadi sorotan publik karena dituding sebagai penyebab kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelumnya, Ganjar menolak kehadiran tim Israel dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Akibatnya, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah. Sikap Ganjar yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak untuk tidak mencampuradukkan urusan sepak bola dan politik, memperburuk situasi.

Pasca kejadian tersebut, Jokowi justru kembali bertemu dengan Ganjar. Oleh sebabnya momen itu bisa menjadi bukti masih adanya peluang Ganjar untuk maju di 2024. Dengan demikian, Prabowo bukan satu-satunya bacpres kuat yang akan diendorse Jokowi.

“Jokowi kembali ke kebiasaan awalnya, memberikan harapan pada banyak pihak, seperti pada Ganjar dan Prabowo. Jelas pertemuan ini tidak berdampak bagus pada Prabowo,” ujar Hendri Satrio dalam keterangannya, Selasa (11/4/2024).

Baca Juga: Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga Demokrasi

2. Ganjar masih berpotensi didukung Jokowi

Lengketnya Ganjar ke Jokowi Dinilai Berdampak Buruk buat PrabowoGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang akrab dipanggil Hensat itu menilai, momentum kemesraan dengan Ganjar dengan Jokowi cukup menarik. Menurut dia, momen itu memperlihatkan bahwa Jokowi masih berpotensi menginginkan Ganjar sebagai kandidat capres.

“Ke Megawati ia ingin memperlihatkan bahwa dirinya masih menginginkan Ganjar sebagai kandidat, atau ke Prabowo bahwa dirinya masih memiliki kandidat lain yang didukung” ujar Hensat.

Baca Juga: PKB Sebut Tak Ada Arahan Jokowi soal Capres-Cawapres di Koalisi Besar

3. Bisa jadi indikator kepada publik sosok yang akan didukung Jokowi

Lengketnya Ganjar ke Jokowi Dinilai Berdampak Buruk buat PrabowoIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, kata Hensat, pertemuan tersebut juga bisa ditujukan kepada masyarakat untuk menampilkan siapa yang didukung Jokowi sebagai kandidat pada Pilpres 2024.

Namun yang perlu digaris bawahi dari pertemuan Jokowi dengan Ganjar adalah bentuk demokrasi apa yang diinginkan presiden.

“Ini merupakan bentuk komunikasi politik,” kata Hensat.

“Padahal kalau mau fair, harusnya memberikan kesempatan pada semua kandidat. Tapi ini kan hanya beberapa orang saja," sambung dia

Ia mengatakan jika Jokowi mendukung salah satu kandidat dan menang, pertanyaan menariknya apakah calon tersebut akan mendengarkan Jokowi selaku mantan presiden. 

“Harusnya seperti Megawati, saat menjadi presiden dan mencalonkan diri pada 2004, beliau tidak menggunakan kekuasaannya saat pemilihan,” imbuh Hensat. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya