Majelis Hukama Ingatkan Pentingnya Peran Agama Jaga Lingkungan

Peran agama dalam menjaga lingkungan dinilai penting

Jakarta, IDN Times - Commutte of Conference of the Parties (COP-28) bersama Majelis Hukama Muslimin menggelar acara Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Dalam acara tersebut, Majelis Hukama Muslimin mengajak para tokoh agama dari berbagai negara bersinergi menjaga keberlangsungan lingkungan. Keterlibatan agama dinilai penting mengatasi krisis perubahan iklim.

Baca Juga: Kontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Jokowi Luncurkan Bursa Karbon

1. Majelis Hukama Muslimin ingatkan pentingnya peran agama dan ilmu pengetahuan

Majelis Hukama Ingatkan Pentingnya Peran Agama Jaga LingkunganAnggota Majelis Hukama Muslimin (MHM), Quraish Shihab (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Anggota Majelis Hukama Muslimin, Quraish Shihab menjelaskan, forum tersebut didirikan cendikiawan muslim dari berbagai negara pada 2004.

"Majelis Hukama Muslimin didirikan pada tahun 2004 di Abu Dhabi Uni Emirates Arab oleh sejumlah cendekiawan muslim dari berbagai negara. Organisasi ini dinamai Majelis Hukama Muslimin, yakni majelis yang memberi perhatian yang besar terhadap hikmah dalam aneka aktivitasnya bukan sekedar mengedepankan ilmu," kata dia dalam sambutan.

Quraish menuturkan, pentingnya ilmu pengetahuan sejalan dengan ajaran agama. Sehingga keberlangsungan lingkungan bisa terjaga dan mampu memudahkan aktivitas manusia.

"Memang dewasa ini tidak jarang terasa bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tetapi melahirkan kemudahan dan kenyamanan bagi umat manusia, kendati demikian namun dalam saat yang sama tidak jarang mengakibatkan bencana bagi manusia dan lingkungannya," ucap dia.

Dia memastikan, Majelis Hukama mengajak umat manusia memadukan antara ilmu dan hikmah. Menurutnya, ilmu yang saat ini dikembangkan tidak jarang justru tak bermanfaat dan merusak. Di samping itu, ketamakan membuat manusia merebut apa yang bukan haknya dan bersikap boros sehingga menganiaya pihak lain, termasuk lingkungan.

Baca Juga: Kemenag Akan Optimalkan Produk Indonesia untuk Katering Haji

2. Kondisi dunia saat ini dipenuhi krisis global

Majelis Hukama Ingatkan Pentingnya Peran Agama Jaga LingkunganWakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla dalam acara Majelis Hukama Muslimin Indonesia bertajuk Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla menilai, kondisi dunia saat ini penuh dengan krisis global. Masalah itu tentu membuat manusia di seluruh belahan dunia merasa prihatin.

Dia lantas memberikan contoh fenomena alam yang jarang terjadi di sejumlah negara. Bencana alam itu dinilai merupakan penyebab dari rusaknya lingkungan dan perubahan iklim.

"Hari ini kita di sini pakai AC sehingga tidak terasa panas tapi di luar kalau siang hari bisa 35 sampai 36 Celcius. Jarang terjadi dalam pengalaman di Indonesia. Dulu panas hanya banyak di padang pasir, sekarang juga di Indonesia sangat panas," tutur dia.

"Biasanya banjir hanya di negara tropis, sekarang di amerika Eropa juga banjir di mana-mana. Biasanya kebakaran hutan hanya terjadi di negara-negara khatulistiwa seperti Indonesia, Amazon, dan sebagainya, sekarang Eropa dan Kanada juga kebakaran hutan," lanjut Jusuf Kalla.

Baca Juga: Kemenag Pakai Permainan MB Junior untuk Kampanye Moderasi Beragama

3. Ekonomi hingga ketersediaan pangan terganggu

Majelis Hukama Ingatkan Pentingnya Peran Agama Jaga LingkunganWakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla dalam acara Majelis Hukama Muslimin Indonesia bertajuk Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jusuf Kalla juga mengatakan, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim menyebabkan terganggunya ekonomi serta ketersediaan pangan.

Perubahan iklim yang terjadi membuat produksi dan pasokan pangan menurun. Sehingga berdampak pada kegiatan ekspor dan impor bahan pangan di berbagai negara.

"Akibatnya ialah kehidupan terpengaruh, makanan berkurang, produksi beras di Asia berkurang sehingga banyak orang harus berhemat. Ekonomi kita tentu akan sangat terdampak," ucap Jusuf Kalla.

Oleh sebab itu, Jusuf Kalla mengajak seluruh pihak mulai mengimplementasikan gagasan mengenai upaya menjaga keberlangsungan lingkungan.

"Itulah makna kehadiran kita di sini untuk sama-sama menjalankan, karena pikiran-pikiran sudah begitu banyak yang penting adalah menjalankan apa yang sudah kita sepakati bersama. Baik di banyak pertemuan di dunia di PBB. Karena itulah sekarang tahap pelaksanaannya," imbuh dia.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya