Mayoritas Pemilih Golkar Dinilai Merapat ke Prabowo Dibanding Ganjar

Golkar dan Prabowo punya kesamaan historis

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan menilai mayoritas pemilih dari Partai Golkar lebih cenderung mendukung Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar Pranowo.

Hal tersebut sebagaimana yang terekam dalam survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3 sampai 15 Juli 2023.

“LSI Denny JA menunjukkan bahwa pemilih partai, pemilih Golkar, itu lebih cenderung memilih Pak Prabowo dibanding Pak Ganjar dan Pak Anies,” kata Kacung dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga: Wapres Serahkan soal Usia Minimum Capres-Cawapres Pilpres 2024 ke MK

1. Golkar dan Prabowo dinilai punya kesamaan secara historis

Mayoritas Pemilih Golkar Dinilai Merapat ke Prabowo Dibanding GanjarKetua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto hadir menjadi salah satu narasumber di acara diskusi pendidikan BelajaRaya Pos Bloc, Jakarta pada Sabtu (29/7/2023) (Youtube.com/Semua Murid Semua Guru)

Adapun dari data survei LSI Denny JA, para pemilih yang berasal dari partai berlambang beringin itu memberikan dukungan kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu sebesar 62,9 persen. Sementara itu, dukungan yang diberikan kepada Ganjar berada di angka sebesar 35,3 persen.

Menurut Kacung, banyaknya pemilih Golkar yang mulai memberikan isyarat dukungan kepada Prabowo itu karena adanya kesamaan serta historis yang sudah terjalin di antara Golkar dan Prabowo.

“Jika saya lihat kesamaan, historis, antara Pak Prabowo dengan Golkar itu, memang lebih memungkinkan, para pemilih Golkar untuk lebih memilih Pak Prabowo dibandingkan dengan yang lain,” ucap dia.

Baca Juga: KPU Pakai Sirekap Hitung Hasil Suara Pemilu 2024, Ini Cara Kerjanya 

2. Elektabilitas Prabowo jadi modal gaet dukungan parpol

Mayoritas Pemilih Golkar Dinilai Merapat ke Prabowo Dibanding GanjarIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Kacung juga menyampaikan, elektabilitas kokoh Prabowo menjadi daya tarik partai politik (parpol) pengusung menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Parpol yang saat ini bergabung sebagai pengusung Prabowo, di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sejumlah parpol lainnya dikabarkan akan segera mendeklarasikan dukungan, di antaranya Partai Gelora.

Fenomena menguatnya elektabilitas Prabowo hingga Juli 2023 memang menjadi daya tarik kuat bagi partai politik lain untuk mendukungnya pada Pilpres 2024.

“Sekarang trennya naik, jadi itu juga yang membuat daya tarik bagi partai-partai yang lain untuk gabung ke Pak Prabowo,” tutur dia.

3. Muncul dorongan Golkar dukung Prabowo di 2024?

Mayoritas Pemilih Golkar Dinilai Merapat ke Prabowo Dibanding GanjarANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Di lain kesempatan, Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman mengatakan ada suasana kebatinan jika beberapa anggota DPD I mendorong agar Golkar bisa menjalin koalisi dengan Gerindra. Ia juga membeberkan sejumlah alasan Golkar perlu mendukung Prabowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal ini tercetus setelah seluruh 38 ketua DPD bertemu dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto di Bali, Minggu (30/7/2023).

Maman menerangkan Prabowo pernah bersama Golkar. Partai berciri khas warna kuning itu juga pernah punya andil memberikan dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2014 silam. Selain itu, elektabilitas Prabowo dalam berbagai survei terakhir terbilang cukup baik.

“Dalam diskusi santai dan informal kaki, sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD I mendorong supaya Partai Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra,” ucap Maman.

“Di Pilpres 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo. Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD I Golkar cukup mentereng dan signifikan,” sambung dia.

Baca Juga: Prabowo dan Ganjar Dekat dengan Jokowi, Anies: Saya Warga Biasa

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya