Yusril Dinilai Jadi Figur Bakal Cawapres KIM Paling Berpengalaman

Yusril masuk radar bacawapres Prabowo

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad menilai, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra jadi salah satu figur bacawapres potensial mendampingi bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

Menurut Nyarwi, Yusril merupakan tokoh profesional serta birokrat yang sudah teruji sejak era Orde baru (Orba) hingga era Reformasi. Sehingga, Nyarwi menilai, Yusril cukup berpengalaman di dunia perpolitikan Tanah Air.

"Profesor Yusril saat ini ketua umum partai politik yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju," kata Nyarwi, dalam keterangannya (2/10/2023).

Baca Juga: Ada Tokoh Kritik Food Estate, Prabowo: Pemikiran Sesat!

1. Jokowi punya peran tentukan cawapres

Yusril Dinilai Jadi Figur Bakal Cawapres KIM Paling BerpengalamanMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersilaturahmi ke kediaman Presiden Joko Jokowi" Widodo di Solo, Sabtu (22/4/2023) (Tim Humas Prabowo)

Nyarwi menjelaskan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo punya peran dalam menentukan sosok cawapres Prabowo. Dia mengatakan, pilihan mengenai cawapres itu merupakan keputusan level elite pimpinan di lingkar ketua umum parpol koalisi pemerintah.

Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin Yusril dipilih sebagai bacawapres Prabowo.

"Ingat, Jokowi memiliki posisi sebagai ketua dari para ketua umum parpol yang saat ini mendukung pemerintahan. Termasuk Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra," paparnya.

Baca Juga: Mahfud dan Yusril Cawapres Potensial, PBB: Kompetisi 2024 akan Sehat!

2. Dianggap berpengalaman, Jokowi sempat sebut dukung Yusril maju 2024

Yusril Dinilai Jadi Figur Bakal Cawapres KIM Paling BerpengalamanRapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang (PBB) di Kelapa Gading, Jakarta Utara (youtube.com/Partai Bulan Bintang)

Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyatakan dukungan agar Yusril menjadi capres atau cawapres. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Partai Bulan Bintang (PBB) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2023).

Tiba-tiba, Jokowi dalam sambutan, menyatakan dukungan kepada Yusril untuk menjadi capres atau cawapres dalam perhelatan Pilpres 2024 sampai 2029.

"Beliau punya pengalaman panjang, saya mendukung lho kalau Yusril di 2024 nanti dicalonkan capres atau cawapres. Ini serius, serius," ucap dia.

Menurut Jokowi, tugas PBB saat ini, adalah mencari 'kendaraan' politik agar mampu memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen.

"Ya tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan saya dukung," ucap dia.

Selanjutnya, Jokowi membuka cerita lama kala dirinya akan mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo pada 2010. Ternyata, salah satu parpol pengusung adalah PBB.

"Serius. Karena saya saat wali kota (Pilwalkot), salah satu partai yang mendukung saya saat itu adalah PBB. Saat presiden (pilpres) juga PBB. Jadi kalau saya dukung gantian enggak ada salahnya," tutur Jokowi.

Baca Juga: Demokrat Gabung KIM, Peluang Yusril Cawapres Prabowo Makin Terbuka?

3. Survei: Yusril masuk sepuluh besar cawapres Prabowo

Yusril Dinilai Jadi Figur Bakal Cawapres KIM Paling BerpengalamanIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara itu, survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan sejumlah nama yang pantas mendampingi bacapres Prabowo.

Berdasarkan hasil survei Yusril Ihza Mahendra masuk radar sebagai sepuluh nama calon wakil presiden (cawapres) yang pantas mendampingi Prabowo. Yusril menempati peringkat ketujuh.

Berikut ini deretan elektabilitas cawpares pendamping Prabowo menurut survei Indikator Politik Indonesia:

  1. Erick Thohir 25,8 persen
  2. Gibran Rakabuming 14,1 persen
  3. Khofifah Indar Parawansa 5,1 persen
  4. Airlangga Hartarto 4,8 persen
  5. Muhaimin Iskandar 4,4 persen
  6. Yenny Wahid 1,8 persen
  7. Yusril Ihza Mahendra 1,0 persen
  8. K.H. Yahya Cholil Staquf 0,7 persen
  9. Saifullah Yusuf 0,6 persen
  10. Muhadjir Effendy 0,2 persen
  11. Lainnya: 6,8 persen
  12. Tidak tahu/tidak jawab 34,8 persen.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya