Yusril Bela Firli Bahuri Terkait Foto dengan SYL di Lapangan Badminton

15 Jan 2024, 14:18 WIB

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo (Dok.IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mendatangi Polda Metro Jaya sebagai saksi yang meringankan untuk eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Usai diperiksa, Yusril mengatakan bahwa salah satu yang diterangkannya adalah terkait foto Firli bersama eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di GOR Tangki, Jakarta Barat.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menilai foto tersebut tak bisa membuktikan apa-apa. Kecuali, ada video saat pertemuan tersebut berlangsung.

"Foto itu tidak menerangkan apa-apa ya, kecuali rekaman video, kalau rekaman video ada audionya, nah ini enggak ada," ujar Yusril di Polda Metro Jaya, Senin (15/1/2024).

1. Foto Firli dan SYL di lapangan bisa jadi petunjuk

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Meski begitu, menurut Yusril foto itu bisa menjadi petunjuk hakim dalam memutuskan perkara kerika sudah disidangkan. Namun, harus didukung dengan bukti-bukti lainnya.

"Tanda foto itu harus didukung oleh alat bukti yang lain, ada keterangan saksi yang melihat, mendengar dan mengetahui apa yang dibicarakan orang itu pada waktu mereka bertemu itu," ujarnya.

2. Polisi harus buktikan gratifikasi dan pemerasan Firli Bahuri

Firli Bahuri (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Yusril mengatakan, polisi harus segera membuktikan sangkaan pada Firli Bahuri. Mulai dari pemerasan dan gratifikasinya.

"Artinya ada keterangan, bahwa orang ini melakukan pemerasan. Ada keterangan bahwa orang ini meminta gratifikasi. Tapi kalau sekadar ada sekian banyak orang menerangkan, tapi tidak menerangkan inti persoalan ya saksi itu tidak ada gunanya," ujarnya.

3. Firli Bahuri jadi tersangka korupsi tapi belum ditahan

Firli Bahuri (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

Seperti diketahui, Firli Bahuri telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Ia diduga memeras eks menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan menerima gratifikasi. Ia ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi memeriksa 91 saksi dan tujuh ahli.

Firli pun menghadapi ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara serta denda hingga Rp1 miliar. Selain itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menonaktifkannya sebagai Ketua KPK sekaligus menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua sementara KPK.