10 Negara Paling Aman dari Dampak Perang Dunia III

Meskipun Argentina memiliki sejarah terlibat konflik ketika perang dengan Inggris dalam perebutan Kepulauan Falkland pada 1982, negara Amerika Selatan ini justru dianggap sebagai tempat yang paling aman dari bencana kelaparan pasca perang nuklir.

Banyak penelitian menunjukkan, peledakan 100 bom nuklir bisa menghasilkan begitu banyak asap dan membuat cahaya matahari terhalang masuk ke bumi sehingga menimbulkan kelaparan dan gagal panen.

Oleh karena itu, Argentina akan menjadi tempat yang aman karena melimpahnya tanaman tahan penyakit, seperti gandum.

Setelah memutuskan gabung ke PBB pada 21 September 1971, Bhutan mendeklarasikan diri untuk bersikap netral dalam setiap konflik antarnegara.

Kebijakan tersebut membuat Bhutan sering ditempatkan dalam peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global atau Global Peace Index.

Selain itu, fakta bahwa Bhutan dikelilingi daratan dengan banyaknya wilayah pegunungan membuatnya sangat aman jika Perang Dunia III meletus.

Berikutnya dalam daftar adalah Chili, negara dengan garis pantai terpanjang di dunia yang membentang sepanjang 6.435 kilometer secara total atau membentang sepanjang jarak antara Moskow dan Madrid.

Seperti negara tetangganya, Argentina, Chili diberkahi dengan berbagai tanaman dan sumber daya alam yang berbeda.

Tingkat pembangunannya juga bisa dibilang yang paling maju di Amerika Selatan. Jadi, meskipun kamu mungkin merasa terisolasi, tingkat infrastruktur dan akses ke teknologi modernnya negara ini bisa menjadi tempat yang ideal jika Perang Dunia III terjadi.

Bagi siapa pun yang ingin berada di negara terpencil saat perang pecah, Fiji mungkin cocok untuk kamu. Negara kepulauan yang terletak di barat daya Samudra Pasifik ini berjarak sekitar 2.700 mil dari negara terdekatnya, yaitu Australia.

Potensi kurangnya strategi militer karena pasukannya hanya memiliki 6.000 orang, berarti negara ini juga mendapat peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global.

Dengan sebagian besar wilayahnya berupa hutan lebat, serta persediaan mineral dan ikan yang melimpah, Fiji mungkin menjadi tempat tepat untuk berlindung selama Perang Dunia III.

Greenland bagian dari Denmark merupakan pulau terbesar di dunia.

Negara yang didominasi es tersebut berlokasi terpencil, didominasi pegunungan, dan netral secara politik membuat Greenland ideal sebagai lokasi aman untuk bersembunyi dalam kondisi darurat.

Jumlah penduduknya yang diestimasikan hanya 56 ribu orang membuat Greenland sangat tidak mungkin jadi target negara-negara adidaya.

Islandia secara konsisten menduduki puncak Indeks Perdamaian Global sehingga mendapatkan reputasi sebagai salah satu negara paling damai di dunia.

Selain letaknya yang sangat terpencil, Islandia tidak perlu khawatir akan ketergantungannya pada negara lain untuk mendapatkan sumber daya, berkat keberadaan cadangan air tawar, sumber daya laut, dan sumber energi terbarukan.

Seperti kebanyakan negara lainnya dalam daftar ini, Indonesia juga termasuk negara yang netral dalam menghadapi tiap konflik di dunia.

Pada 1948, Presiden Soekarno mengeluarkan istilah politik bebas aktif terkait kebijakan luar negerinya.

Hal tersebut memastikan Indonesia akan bertindak independen dalam urusan internasional dan memastikan terlibat dalam terciptanya perdamaian dunia.

Selandia Baru berada di peringkat kedua dalam Indeks Perdamaian Global dan telah lama dikagumi karena sikapnya yang non-partisan terhadap konflik.

Jika mendapatkan serangan, daerah pegunungan negara itu menawarkan perlindungan yang sempurna bagi warganya.

Afrika Selatan masuk dalam daftar karena menjadi rumah bagi berbagai sumber makanan, beserta tanah subur dan air tawar yang melimpah.

Infrastruktur modern negara tersebut juga dapat meningkatkan peluang kamu untuk bertahan hidup jika Perang Dunia III terjadi.

Dari semua negara di seluruh dunia, Swiss mungkin merupakan negara yang paling unik dan paling mudah dikaitkan dengan netralitas politik.

Negara ini terkenal karena pendiriannya yang teguh atau ketiadaan pendirian dalam masalah-masalah yang menyangkut politik internasional selama hampir 200 tahun dan dilindungi dengan baik oleh daerah pegunungannya, geografi yang terkurung daratan, serta banyak tempat perlindungan nuklir.