TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pascabom Paskah, Ancaman Terorisme Masih Ada di Sri Lanka

Pemerintah Sri Lanka dapat bantuan intelijen asing

ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Kolombo, IDN Times - Ekstremis Islam di Sri Lanka diyakini merencanakan serangan terhadap jembatan di Kolombo. Hal tersebut disampaikan pihak berwenang Sri Lanka sama seperti mereka memperingatkan sejumlah konspirator dalam pengeboman pada Minggu Paskah yang menewaskan 257 orang pada 21 April lalu.

Polisi mengkonfirmasi bahwa mereka telah menginstruksikan pengerahan aparat berwenang tambahan pada stasiun di sekitar Kolombo dan meminta angkatan laut untuk mengerahkan lebih banyak kapal di sungai. Hal ini menyusul bocornya laporan intelijen polisi yang memperingatkan jembatan menuju ibu kota yang berisiko diserang.

Baca Juga: Usai Bom, Sri Lanka Larang Burqa

1. Ada ancaman serangan dari sekelompok kecil radikalis

REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA

Menteri Kesehatan sekaligus juru bicara pemerintah Sri Lanka, Rajitha Senaratne mengatakan pihak berwenang memiliki informasi tentang sekelompok kecil radikalis yang mungkin mencoba melakukan lebih banyak serangan. Menurutnya, tindakan keras terhadap para ekstremis setelah pemboman Paskah sebagian besar berhasil.

"Kamu tidak bisa mengatakan ancaman sudah berakhir, tetapi situasinya terkendali dengan baik ... lebih baik dari yang kami harapkan," ujarnya kepada AFP dalam sebuah wawancara pada Kamis (2/5) malam waktu setempat.

Pemerintah juga masih memburu "empat teroris" yang terlibat dalam serangan Paskah, yang kini masih bebas.

2. Kebaktian Minggu dibatalkan dan sekolah masih diliburkan

ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Gereja Katolik hari Kamis mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan kembali kebaktian Minggu setelah mendapat informasi tentang "ancaman khusus" terhadap dua lokasi mereka di luar ibu kota.

Sekolah-sekolah Katolik yang direncanakan dibuka kembali setelah libur Paskah, akan terus diperpanjang masa liburnya tanpa batas waktu. Sedangkan, sekolah umum akan dibuka kembali pada Senin (6/5) di bawah pengamanan ketat.

3. Operasi militer digencarkan

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Militer Sri Lanka juga telah mendirikan pusat komando khusus untuk mengoordinasikan operasi-operasi antiteroris. Sementara pimpinan militer mengatakan lebih banyak pasukan telah dikerahkan untuk operasi perburuan para teroris.

Tentara tambahan melakukan penggeledahan pada malam hari dan menyita bahan peledak serta senjata dari beberapa lokasi. Tapi itu berasal dari kelompok kriminal dan bukan teroris.

"Operasi penjagaan ketat dan operasi pencarian oleh tentara serta pengamanan di layanan para biarawati di seluruh negeri, dengan bantuan polisi terus memburu teroris, tempat persembunyian, bahan peledak, senjata dan barang-barang perang ... dengan penyebaran pasukan sebanyak mungkin yang diperlukan," kata pihak militer dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sepekan Bom Sri Lanka, Kondisi Masih Mencekam

4. Proses intelijen terus berjalan

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Pemerintah Sri Lanka telah mengakui bahwa ada kegagalan untuk bertindak atas peringatan intelijen sebelumnya tentang serangan Minggu Paskah di gereja-gereja dan hotel-hotel mewah yang menewaskan ratusan orang itu.

Senaratne mengatakan komunitas Muslim minoritas di negara itu telah membantu pihak berwenang mengusir para ekstremis dalam beberapa pekan sejak serangan itu. "Semua orang memberi informasi. Mereka maju untuk memberi banyak informasi," katanya.

Menurutnya, Sri Lanka juga menerima bantuan internasional. Dinas intelijen asing bekerja bersama mitra lokal Sri Lanka. "Kami telah menerima bantuan asing dari AS, Inggris dan dari India. Ada juga negara lain yang telah menawarkan layanan intelijen," kata dia.

Segera setelah serangan itu, Presiden Maithripala Sirisena mengatakan dia yakin ada 140 jihadis yang terinspirasi Negara Islam di Sri Lanka dan dia telah memerintahkan pasukan keamanan untuk melacak mereka. Sejak itu, pihak berwenang telah melakukan operasi penjagaan dan pencarian nasional dan telah menahan ratusan orang. Beberapa telah dibebaskan setelah diinterogasi.

Baca Juga: [LINIMASA] Serangan Bom di Sri Lanka, Rusak Kondisi Tenang Satu Dekade

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya