TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lebih dari 10 Ribu Anak di Yaman Tewas-Luka-Luka Imbas Perang Sipil

Setiap harinya 4-5 anak di Yaman tewas dan terluka

Bantuan makanan untuk rakyat Yaman. (Twitter.com/Antiwar.com)

Jakarta, IDN Times – Lebih dari 10 ribu anak di Yaman telah tewas atau terluka akibat perang sipil yang terjadi selama bertahun-tahun. Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah spesifiknya adalah 3.455 anak-anak meninggal dunia dan lebih dari 6.600 anak-anak terluka dalam pertempuran di Yaman sepanjang 15 Maret 2015 hingga 30 September 2021.

Juru bicara UNICEF, James Elder, mengatakan bahwa jumlah kematian sesungguhnya jauh lebih tinggi dari laporan resmi. Menurut dia, banyak kasus kematian dan luka-luka yang tidak tercatat, dikutip dari Middle East Eye.

Baca Juga: Pasukan Yaman Semakin Terdesak di Marib dan Shabwa

1. Intervensi Arab Saudi memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman

Seorang warga Yaman meminta perang di Yaman untuk segera diakhiri. (Twitter.com/DrAbdirahmanA)

Menurut Elder, setiap harinya ada empat hingga lima anak bisa terbunuh atau terluka di Yaman. Dia menyebut hal itu sebagai ‘tonggak sejarah yang memalukan’, sejak Arab Saudi memimpin koalisi untuk mengintervensi Yaman pada 2015.

Kemudian, sebanyak empat dari lima anak membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah anak-anak di Yaman diperkirakan mencapai 11 juta orang.

Lebih mengenaskan lagi, banyak orang Yaman yang kelaparan bukan karena kekurangan makanan, melainkan karena tidak memiliki uang. 

"Mereka kelaparan karena orang dewasa terus mengobarkan perang, yang menjadi korban sesungguhnya adalah anak-anak. Yaman menjadi tempat yang sulit bagi anak-anak di dunia, dan itu terus memburuk,” beber dia.

2. Stok bantuan di Yaman akan habis

Anak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan di Yaman akibat perang saudara. twitter.com/UNOCHA

World Food Programme (WFP) bulan lalu telah memperingatkan, stok pangan di Yaman akan habis kecuali komunitas internasional meningkatkan dukungannya untuk negara tersebut. 

PBB telah lama menganggap Yaman sebagai rumah bagi krisis kemanusiaan terburuk di dunia, karena artileri dan serangan udara terus menghambat akses ke perawatan kesehatan dan meningkatkan tekanan pada beberapa fasilitas kemanusiaan yang masih berfungsi.

Yaman menghadapi masalah gabungan dari konflik yang berkepanjangan, kehancuran ekonomi, layanan sosial dan kesehatan yang runtuh, serta program bantuan PBB yang kekurangan dana.

Baca Juga: PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi Selamat

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya