Politikus Korsel Soal Korut: Nuklir Dilawan Nuklir, AS Jangan Naif!
AS disebut naif karena ingin berdialog dengan Korut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Politikus Korea Selatan (Korsel) menyebut Amerika Serikat (AS) sangat naif karena ingin berdialog dengan Korea Utara (Korut). Pernyataan yang disampaikan pada Rabu (15/9/2021) merupakan kritik salah satu kandidat calon presiden terkuat dari Partai Kekuatan Rakyat atas diplomasi Washington yang dinilai sembrono.
Pada kesempatan yang sama, dia juga mulai meragukan apakah perisai nuklir AS mampu melindungi Korsel.
"Amerika mendekati Korea Utara dengan cara yang naif. Jika Anda melihat cara AS mendekati Korut dengan diplomasi, mereka (AS) terseret ke dalam permainan mereka (Korut). Pyongyang tidak akan pernah mundur, mereka hanya pura-pura mundur,” kata Hong Joon-pyo kepada Bloomberg.
Sebagai informasi, Hong merupakan politikus yang gagal memenangkan kursi kepresidenan pada pemilu 2017. Dia menawarkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif, salah satunya dengan mengoptimalkan potensi senjata nuklir.
Baca Juga: Gegara Pamer Rudal Balistik, Hubungan Korut-Korsel Makin Memanas
1. Nuklir hanya bisa dilawan dengan nuklir
Hong melontarkan kritik di tengah hubungan Korsel-Korut yang semakin memanas, akibat kedua negara saling menguji kemampuan rudal balistiknya. Pada Senin (13/9/2021), Pyongyang juga melakukan uji coba rudal jelajah pertamanya yang dikembangkan dalam enam bulan terakhir.
Menurut Hong, provokasi Korut bukan sesuatu yang mengejutkan. Namun, dia mewanti-wanti provokasi itu sebagai ancaman nyata dari Korut, yang mungkin saja senjatanya mampu menetralisir jaring pertahanan nuklir AS.
Alih-alih melucuti senjata Korut atau memaksa mereka berdialog, Hong justru mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengizinkan Korsel mengembangkan senjata nuklirnya sendiri. Jika kelak dirinya terpilih sebagai presiden, dia bahkan berjanji akan mengembangkan senjata nuklir sekalipun tidak direstui AS.
"Nuklir hanya bisa dilawan dengan nuklir. Keseimbangan teror melalui senjata nuklir telah tercapai di Eropa. Front antar-Korea adalah tempat yang lebih berbahaya daripada Eropa," ujar dia.
Baca Juga: Tangkal Korut, Korea Selatan Bangun Iron Dome Senilai Rp37,5 Triliun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.