TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taliban Kuasai Senjata Militer AS, Joe Biden Jadi Target Kritik

Senjata berbahaya AS yang direbut Taliban howitzer D-30

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times - Video para militan Taliban yang berparade dengan kendaraan lapis baja buatan Amerika Serikat (AS), memegang senjata api buatan AS, dan menaiki helikopter Black Hawk setelah kekalahan militer Afghanistan telah mempermalukan Gedung Putih.

Gerilyawan Islam, yang dengan mudah menguasai negara itu setelah serangkaian serangan kilat dalam beberapa bulan, telah menyita sejumlah senjata dan peralatan militer pasukan Afghanistan. Sebagian besar alutsista dan senjata yang digunakan militer pemerintah memang dipasok oleh Washington.

Dilansir dari AFP, potret yang beredar di media sosial memperlihatkan para pejuang Taliban membawa senapan serbu M4, M18, dan senjata penembak jitu M24. Ada di antara mereka yang mengemudikan Humvee AS, bahkan ada pula yang mengenakan seragam taktis khas pasukan AS.

Baca Juga: Afghanistan Dikuasai Taliban, Taiwan: Saatnya Kami Perkuat Pertahanan 

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Uni Eropa Tangguhkan Pendanaan

1. Biden menjadi target kritik oposisi

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Gambar-gambar itu mendukung serangan politik terhadap Presiden AS Joe Biden, yang dituduh salah perhitungan ketika memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghansitan setalah berperang selama 20 tahun.

"Kami tidak memiliki gambaran lengkap, jelas, ke mana perginya setiap bahan pertahanan. Tapi yang pasti, cukup banyak yang jatuh ke tangan Taliban," kata penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, Selasa (17/8/2021).

"Jelas, kami tidak berasumsi bahwa mereka akan dengan mudah menyerahkannya kepada kami,” tambah dia.

Oposisi Partai Republik memanfaatkan pengakuan itu untuk menyudutkan Biden.

“Berkat penarikan Biden yang gagal, Taliban lebih siap hari ini daripada sebelumnya,” ujar ketua nasional Partai Republik, Ronna McDaniel.

Baca Juga: Taliban, Sarang Narkoba, dan Masa Depan Afghanistan

2. AS tidak ingin senjatanya digunakan untuk melawan kepentingannya

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz)

Menurut angka resmi, dalam beberapa tahun terakhir, militer AS memasok tentara Afghanistan dengan lebih dari 7.000 senapan mesin, 4.700 Humvee dan 20 ribu granat. Hal itu menyebabkan militer Afghanistan sangat tergantung terhadap dukungan teknis dan suku cadang AS.

Selama 16 bulan masa penarikan pasukan, Pentagon memindahkan sejumlah besar peralatannya sendiri dari Afghanistan dan sebagiannya diserahkan kepada pasukan keamanan.

Tetapi, Pentagon mulai khawatir karena senjata dan alutsista yang didonasikan sekarang jatuh ke tangan Taliban.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, pada Rabu (18/8/2021) mengatakan bahwa pihaknya sedang menyusun kebijakan untuk menghadapi fakta menyedihkan itu.

"Kami jelas tidak ingin melihat peralatan kami di tangan mereka yang akan bertindak melawan kepentingan kami, atau kepentingan rakyat Afghanistan. Ada banyak pilihan kebijakan yang bisa diambil, sampai dengan perusakan,” ujar Kirby tanpa menjelaskan dengan rinci kebijakan dan perusakan apa yang dimaksud.

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya