TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelombang Panas Mengancam Beberapa Kota di China

China mengikuti bencana yang dialami Portugal dan Spanyol

bendera China (pixabay.com/PPPSDavid)

Jakarta, IDN Times - Bencana gelombang panas tengah melanda China pada Rabu (13/7/2022). Setidaknya sudah ada 84 kota di China yang mengeluarkan peringatan siaga merah tingkat tertinggi mereka akibat gelombang panas. 

Peringatan merah berarti suhu diperkirakan akan mencapai lebih dari 40 derajat celcius (104 Fahrenheit) dalam 24 jam mendatang berdasarkan Badan Meteorologi China. Fenomena ini membuat China menjadi salah satu kawasan yang dilandana gelombang panas selain beberapa Eropa dan Amerika Serikat. 

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem di China, Jalanan Rusak dan Atap Bangunan Meleleh

Baca Juga: ASEAN dan China Kembali Bahas Laut China Selatan 

1. Gelombang panas berpotensi merusak panen yang ada di China

Gelombang panas terik yang melanda seluruh China bagian selatan mengancam tanaman dan jaringan listrik.  Shanghai, pusat ekonomi China, pada Rabu mengeluarkan peringatan merah muda.

Suhu di Shanghai diperkirakan mencapai 40 derajat celcius. Kota-kota di Sichuan dan pusat keuangan Jiangsu dan Zhejiang juga mengeluarkan peringatan merah muda setelah suhu di bagian-bagian wilayah tersebut berada di angka yang mengkhawatirkan. 

Bencana ini melanda sebagian wilayah di China saat negara tersebut akan menjalani panen. Gelombang panas dapat merusak hasil panen padi kapas, kata Badan Meteterologi China. 

Baca Juga: Wapres Taiwan Melayat ke Jepang, China Murka

2. Pengunaan energi listrik di China juga diperkirakan naik

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Gelombang panas bahkan mungkin juga meningkatkan konsumsi listrik musim panas ini. Sebagian penduduk dan perusahaan mengaktifkan AC untuk menjaga kesejukan di saat gelombang panas melanda China.

Penggunaan energi listrik telah mencapai angka yang tinggi di beberapa provinsi seperti Shandong dan Henan di utara dan Zhejiang di timur, dilansir Bloomberg. Sejumlah provinsi di China sedang mempersiapkan rencana "konsumsi teratur" untuk menanggapi bencana ini.

Rencana tersebut membatasi penggunaan di pabrik-pabrik yang tidak efisien. Pemerintah setempat ingin memastikan pasokan listrik cukup tersedia di pasar, khususnya bagi penduduk dan industri yang membutuhkan. 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya