TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Remaja Australia Yusuf Zahab Tewas di Penjara yang Diserang ISIS

Yusuf Zahab sempat meminta pertolongan

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Seorang remaja Sydney bernama Yusuf Zahab dikabarkan tewas akibat serangan ISIS menurut media Australia pada Senin (18/7/2022). Yusuf berada di penjara Suriah beberapa bulan setelah memohon bantuan kepada pemerintah Australia.

Pemuda berusia 17 tahun itu telah ditahan di penjara Guweiran di kota Hasaka bersama tersangka anggota ISIS selama tiga tahun. Yusuf dikabarkan ditahan tanpa adanya proses hukum yang jelas dan sesuai prosedur. 

Baca Juga: 10 Cabang ISIS di Berbagai Belahan Dunia Selain ISIS-K 

Baca Juga: ISIS Diduga Serang Bus di Suriah Utara, 13 Orang Tewas

1. Yusuf Zahab dibawa oleh saudara laki-lakinya yang merupakan perekrut ISIS

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Keluarga Yusuf Zahab telah menyatakan kesedihan mereka atas kematian remaja 17 tahun tersebut. Yusuf merupakan seorang remaja Sydney yang dibawa ke Suriah ketika ia berusia 11 tahun.

Keluarga Yusuf mengatakan remaja tersebut dan kerabat lainnya dipaksa melakukan perjalanan ke Suriah oleh saudaranya Muhammad Zahab. Saudaranya itu ternyata merupakan seorang perekrut terkenal untuk ISIS.

Dia telah hilang sejak ISIS menyerang penjara al-Sina'a di al-Hasakah pada Januari tahun ini, di mana dia ditahan selama tiga tahun.

"Kami sangat terpukul mengetahui meninggalnya Yusuf Zahab yang kami cintai," menurut pernyataan keluarga, dilansir SBS News.  “Hari ini kami patah hati dan marah. Kami patah hati dan marah karena Yusuf tidak perlu mati," tambahnya.

Baca Juga: Koalisi Pimpinan AS Klaim Pemimpin Senior ISIS Ditangkap di Suriah

2. Rekaman audio Yusuf Zahab terungkap

Selama pertempuran antara militan ISIS dan pasukan pimpinan Kurdi di penjara Guweiran pada bulan Januari 2022 lalu, terdapat rekaman audio yang menunjukkan suara Yusuf. Di rekaman audio tersebut, Yusuf meminta bantuan berhasil sampai di luar penjara dan berhasil dipublikasikan secara luas.

Pada saat itu, Pasukan Demokrat Suriah mengatakan mereka tidak akan bertanggung jawab atas 700 anak laki-laki yang ditahan di penjara saat pertempuran berlanjut. Dalam perang tersebut, anak-anak dikabarkan digunakan sebagai tameng manusia.

Perang tak bisa dihindari pada 20 Januari 2022 setelah sebuah bom mobil diledakkan dalam upaya pembobolan penjara.

“Saya orang Australia,” ulang Yusuf dalam klip audio yang direkam telepon di tengah pertempuran, dilansir The Guardian. “Saya takut saya akan mati kapan saja … orang-orang berteriak di sebelah saya. Orang-orang takut. Saya sangat membutuhkan bantuan. Aku benar-benar ingin kembali ke rumah."

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya