Belgia Akan Pantau Ketat Kapal Rusia yang Lintasi Laut Utara
Belgia khawatir Rusia akan sabotase infrastrukturnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum Belgia Vincent Van Quickenborne, pada Rabu (22/2/2023), mengungkapkan kepada negara-negara Eropa agar tidak naif menanggapi kapal Rusia di Laut Utara.
Pekan ini, Badan Intelijen Militer Belanda (MVID) menuding Rusia berupaya melakukan spionase atas infrastruktur energi yang berada di sekitar Laut Utara.
Baca Juga: Setahun Perang Rusia-Ukraina, Lebih dari 8.006 Warga Sipil Tewas
1. Belgia memperingatkan agar pergerakan kapal Rusia di Laut Utara terus dipantau
Dilansir Politico, Van Quickenborne mengatakan bahwa keberadaan kapal mata-mata Rusia harus diwaspadai. Ia juga mengungkit insiden kebocoran pipa gas Nord Stream yang bisa saja terjadi di Laut Utara.
"Pada November lalu, kita melihat gerak-gerik mencurigakan yang berada dekat dengan kincir angin dan pipa gas kami. Saya menduga bahwa kapal mata-mata itu sama seperti yang dilaporkan Belanda pekan ini," tuturnya.
Keterangan tersebut didasarkan deteksi kapal Rusia di wilayah perairannya pada 17 November lalu. Ia pun menegaskan bahwa Belgia tidak melarang kapal Rusia melewati Laut Utara, tapi keberadaannya akan dipantau secara dekat.
"Keberadaan kapal Rusia di Laut Utara memang tidak dilarang, tapi kita akan memonitornya secara dekat. Kami tidak tahu secara pasti motif dari kapal Rusia tersebut, tapi kita tidak boleh naif," terangnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.