TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolivia: Eks Kepala Polisi Ditangkap Dugaan Pembunuhan Massal

Beberapa aparat keamanan Bolivia ditangkap terkait kasus ini

Rodolfo Montero saat dibawa ke Kantor Kejaksaan pada Selasa (7/9/2021). (twitter.com/LosTiemposBol)

Jakarta, IDN Times - Kantor Kejaksaan Bolivia pada Selasa (7/9/2021) mengumumkan perintah penangkapan mantan komandan dalam Kepolisian Nasional Bolivia bernama Rodolfo Montero. Pasalnya, ia dituding sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam aksi pembunuhan massal di Sacaba dan Senkata tahun 2019. 

Keputusan ini juga terkait dengan adanya bukti dari Komisi HAM Inter-Amerika (IACHR) yang menyebut pemerintah sementara Bolivia terbukti melanggar hak asasi manusia. Insiden itu terjadi ketika terjadinya kudeta Evo Morales pada akhir tahun 2019 lalu. 

1. Rodolfo Montero diinvestigasi atas aksi pembunuhan dan kekerasan di Bolivia

Dilansir dari The Rio Times, sesuai dalam sosial media Mendagri Eduardo del Castillo menyebutkan bahwa, "Perintah penangkapan Montero ini dilatar belakangi dugaan dirinya terlibat dalam aksi kriminal genosida, pembunuhan, kekerasan serius maupun minor di Senkata, El Alto pada tahun 2019 lalu."

Insiden pembunuhan massal itu terjadi ketika Bolivia dipimpin oleh presiden sementara Jeanine Áñez. Saat itu, Montero ditunjuk sebagai kepala kepolisian Bolivia dan oleh karenanya ia diidentifikasi sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab dalam pembunuhan massal Senkata. 

Sementara berdasarkan media lokal Erbol dalam Market Research Telecast, menyebutkan Montero sudah hadir di Kantor Kejaksaan Bolivia untuk izin lapor dan kemudian ditahan oleh otoritas setempat. 

Baca Juga: Populer, 6 Destinasi Wisata di Bolivia Ini Paling Sering Dikunjungi

Sejak akhir Agustus lalu, Komisi HAM Inter-Amerika sudah melaporkan jika insiden tahun 2019 itu dan menyebutnya sebagai pembunuhan massal. Bahkan IACHR menyebutnya sebagai kejahatan HAM serius ketika terjadinya krisis sosial dan politik usai gagalnya pemilu tahun 2019. 

Dilansir dari DW, beberapa personel militer dan petinggi kepolisian sedang dipersekusi terkait insiden pembunuhan massal di Sacaba dan Senkata, tapi sebagian di antaranya berhasil melarikan diri ke luar negeri. 

Pada minggu ini, sejumlah kelurga korban, aktivis dan pejabat publik ikut dalam aksi demo di La Paz untuk meminta Kantor Kejaksaan mengeluarkan hasil investigasi tersebut. Namun investigasi akan diperpanjang terutama bagi kolaborator Áñez dan pemimpin oposisi. 

Sedangkan pada 3 September lalu, polisi memutuskan mantan petinggi kepolisian Yuri Calderon sebagai salah satu orang yang bersalah. Pasalnya, Calderon sudah ditunjuk sejak masa pemerintahan Evo Morales sebelum mundurnya presiden Bolivia itu. 

Terkait kudeta dan pembunuhan massal di Sacaba dan Senkata ini, Kejaksaan Bolivia sudah menahan 13 mantan pemimpin militer, dua mantan kepolisian dan tiga warga sipil, termasuk Áñez, dilapokan dari Market Research Telecast.

2. Sejumlah aparat kepolisian sudah diinvestigasi terkait dugaan pelanggaran HAM

Baca Juga: Bolivia: Perayaan Kemerdekaan Disambut Aksi Demonstrasi

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya