Dianggap Menghina Presiden, Capres di RD Kongo Divonis 7 Tahun Penjara
Dapat vonis berat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Republik Demokratik Kongo resmi menjatuhkan vonis hukuman kepada kandidat presiden oposisi, Jean-Marc Kabund pada Rabu (13/9/2023). Ia ditangkap dan dihukum hanya karena melontarkan hinaan kepada Presiden Félix Tshisekedi.
Berdasarkan laporan Human Right Watch (HRW), pemerintah RD Kongo disebut menangkap dan mempersekusi oposisi menjelang digelarnya pemilu pada Desember mendatang. Sejak Mei 2023, beberapa pemimpin dan partai oposisi telah ditangkap paksa dan dilarang ikut dalam pemilu.
Organisasi nonprofit itu menyebut Tshisekedi tidak menunjukkan niat untuk melindungi hak semua partai politik di RD Kongo. Presiden Félix Tshisekedi rencananya akan kembali mencalonkan diri dalam pilpres mendatang setelah terpilih pada 2019.
Baca Juga: Tubuh Penuh Peluru, Eks Menteri RD Kongo Dibunuh Jelang Pemilu
Baca Juga: Sadis! Milisi Bacok dan Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Kongo
1. Mendapat vonis hukuman 7 tahun penjara
Jaksa Kaddy Ditou mengatakan bahwa semua tuntutan yang diberikan kepada Tn. Kabund telah diputuskan. Ia pun mengumumkan bahwa berdasarkan akumulasi itu, ia dijatuhi hukuman 84 bulan atau setara dengan 7 tahun penjara.
"Dari sejumlah dakwaan tersebut, Kabund terlibat dalam kasus penghinaan kepada kepala negara, institusi-institusi negara, dan menyebarkan kabar tidak benar ke publik," terangnya usai menjalani sidang tertutup.
Ia menambahkan bahwa putusan hukum ini cukup berat. Selain itu, putusan ini tidak dapat diajukan banding. Vonis ini jauh lebih tinggi dibandingkan yang diminta oleh jaksa penuntut umum selama 3 tahun penjara, dilaporkan Le Monde.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.