TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta Tewasnya Bos Gerilya FARC, 'Gentil Duarte' di Venezuela

Duarte adalah buronan paling dicari di Kolombia

Eks pemimpin FARC, Miguel Botache Santillana alias Gentil Duarte. (twitter.com/oscar_vergaraOV)

Jakarta, IDN Times - Petinggi gerilya FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia), Miguel Botache Santillana pada Rabu (25/5/2022). Pemimpin pemberontak sayap kiri yang dikenal dengan nama Gentil Duarte itu disebut sudah tewas dibunuh di Provinsi Zulia, Venezuela. 

Dilansir Reuters, Gentil Duarte termasuk salah satu pemimpin FARC yang menolak perjanjian perdamaian dengan Pemerintah Kolombia pada 2016. Ia adalah satu dari dua grup terbesar yang menolak perjanjian dan terus melanjutkan aktivitas penyelundupan narkoba dan penambangan ilegal. 

Pada Desember 2021, eks komandan FARC, Hernan Dario Velasquez alias El Paisa juga ditemukan tewas di Venezuela. Bahkan, El Paisa dikenal sebagai sosok petinggi FARC paling brutal atas kasus penculikan dan pembunuhan kepada personel militer dan polisi di Kolombia. 

Baca Juga: Kolombia: ELN Ledakkan Bom di Jalan dan Jembatan, 10 Terluka

Baca Juga: Kolombia: Mantan Komandan FARC Ditemukan Tewas di Venezuela

1. Gentil Duarte diduga tewas akibat bentrokan dengan ELN

Kabar kematian Gentil Duarte ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Diego Molano pada Rabu lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa tewasnya Duarte disebabkan oleh pertikaian bersenjata antar kelompok teroris dan penyelundup narkoba, yakni FARC dan ELN. 

"Badan Intelijen Kolombia mengatakan bahwa Gentil Duarte tewas di negara bagian Zulia, Venezuela menyusul adanya bentrokan bersenjata antar kelompok penyelundup narkoba dan teroris" ungkap Molano. 

Menteri berusia 51 tahun itu juga menambahkan bahwa Gentil Duarte selama ini bersembunyi di Venezuela dan hal itu mengakibatkan kegagalan tentara Kolombia untuk menangkapnya dalam dua operasi militer terakhir, dikutip Vice News

Di saat yang sama, Kolombia menuding Presiden Venezuela, Nicolas Maduro bekerja sama dengan menampung kelompok teroris. Bahkan, Molano menyebut Maduro dengan sengaja memberikan perlindungan dan punya kaitan dengan pemberontak untuk menyelundupkan narkoba. 

Baca Juga: FARC Wajib Bayar Rp515 Miliar atas Penculikan Betancourt

2. Gentil Duarte telah melakukan berbagai tindak kriminal di Kolombia

Dilaporkan The City Paper Bogota, Gentil Duarte diketahui sebagai salah satu pemimpin pembelot FARC paling dicari di Kolombia. Ia juga sudah ditetapkan sebagai teroris oleh Pemerintah Amerika Serikat lantaran melanjutkan pemberontakan FARC bagian timur atau Front ke 1. 

Gentil Duarte diketahui sudah bergabung dengan FARC sejak berusia 14 tahun dan menjadi salah satu komandan terpenting di tubuh pemberontak. Duarte beroperasi di teritori Orinoco dan Amazon, dan bertanggung jawab atas serangan pada warga sipil di Departemen Guaviare, Meta, Vaupes, dan Putumayo. 

Kantor Kejaksaan Agung Kolombia sudah memberikan perintah penangkapan kepada Duarte atas beberapa kasus kriminal, termasuk perekrutan anak kecil, penculikan, pembunuhan, dan pengrusakan lingkungan. 

Duarte juga disebut bertanggung jawab atas kematian 14 mantan anggota FARC yang menyerah kepada perjanjian perdamaian. Pemimpin pemberontak berusia 58 tahun itu diduga tewas akibat ledakan yang menyasar kamp milik Front ke 33 FARC, Jhon Mechas. 

Duarte diduga sudah berlindung di kamp Mechas sejak November, bersama dengan pasangannya, Salome. Pemerintah Kolombia sudah menawarkan hadiah 5.000 dolar AS atau Rp7,3 miliar bagi informasi penangkapan Gentil Duarte. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya