Intelijen AS Tuduh Iran Kirim Surel Ancaman Pada Warganya
AS perketat potensi ancaman pada pilpres 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington D. C, IDN Times - Pada hari Jumat (30/10) Badan Intelijen Amerika Serikat menuduh peretas asal Iran mengirimkan email ancaman pada ribuan warga AS secara acak. Bahkan hacker asal Iran diprediksi sudah berhasil membobol email dan mengambil data-data milik pemilih sejak awal bulan Oktober.
Pemerintah AS sudah melakukan berbagai macam upaya untuk mencegah adanya intrusi dari negara lain dalam pilpres yang akan digelar awal November nanti. Bahkan AS juga kerap menuduh Iran dan Rusia sebagai dalang dibalik peretasan yang terjadi di AS.
1. FBI dan CISA sebut Iran dibalik serangan lewat email
Pada hari Jumat (30/10) FBI dan CISA secara bersamaan mengonfirmasi apabila Iran sukses sebagai dalang dari peretasan data registrasi pemilih. Meskipun tidak dijelaskan secara detil, namun pihak intelijen tersebut mengatakan apabila Iran sudah mendapatkan setidaknya data pemilih di satu negara bagian, dilansir dari Sputnik.
Berdasarkan keterangan dari pihak CISA dan FBI mengatakan apabila,
"Pelaku yang teridentifikasi menargetkan laman pemilihan umum suatu negara bagian yang dengan sengaja berusaha untuk memberikan pengaruh dan ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2020."
Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran
Baca Juga: AS Ancam Akan Hancurkan Misil Iran Jika Dikirim ke Venezuela
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.