TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebijakan Anti Narkoba: Venezuela dan Bolivia Tolak Tuduhan AS

Disebut memiliki kebijakan anti-narkoba yang buruk

Mendagri Eduardo del Castillo yang meniliki penangkapan 250 kg kokain yang akan diselundupkan dari Bolivia. (twitter.com/EDelCastilloDC)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Venezuela dan Bolivia pada Kamis (16/9/2021) menolak tudingan dari Amerika Serikat terkait kebijakan penanganan penyelundupan narkoba di negaranya. Pasalnya, AS menduga dua negara Amerika Selatan itu tidak memberikan aturan ketat terkait penyelundupan kokain. 

Selama ini, Bolivia dan Venezuela dipimpin oleh pemerintahan sosialis yang berseberangan dengan paham Amerika Serikat. Hal ini juga yang membuat keduanya memiliki hubungan yang tidak akur dengan negara adidaya itu. 

1. Biden menyebut Bolivia dan Venezuela tidak meningkatkan hukum anti-narkoba

Penolakan Pemerintah Venezuela dan Bolivia ini ditengarai keterangan Presiden Joe Biden terkait kritikannya kepada kebijakan pencegahan penyelundupan narkoba. Ia juga menyebut tidak adanya upaya lebih kedua negara untuk menangani masalah ini dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Biden juga mengungkapkan Bolivia dan Venezuela tidak mengikuti aturan penanganan penyelundupan narkoba di bawah perjanjian internasional. Presiden AS yang baru terpilih sejak akhir tahun lalu itu bahkan menyebut kedua negara Amerika Selatan itu gagal membuktikannya. 

Pasalnya, selama ini Amerika Serikat menjadi destinasi utama penyelundupan narkoba kokain dari beberapa negara Amerika Selatan. Di samping itu, AS yang tengah bersitegang dengan Venezuela sudah lama menuding Presiden Nicolas Maduro terlibat dalam aksi perdagangan narkoba, dilansir dari Reuters

Baca Juga: Venezuela: Fasilitas Listrik Alami Ledakan

Dikutip dari The Rio Times, Menteri Luar Negeri Venezuela Felix Plasencia mengungkapkan kecaman kepada pemerintahan AS dan menyebut negara Amerika Utara itu sudah berlaku seperti halnya polisi untuk negara-negara berdaulat dan merdeka.

"Ini patut dipertanyakan bahwa suatu negara yang memiliki masalah dengan hegemoni finansial dunia, di mana sistem perbankannya tidak dapat mengontrol pencucian uang dan aset dari para penyelundup dan produsen narkoba. Namun mereka mencoba untuk memberikan pelajaran bagi komunitas internasional" ujar Felix Plasencia. 

Kecaman ini sejalan dengan tindakan resiprokal antara Venezuela dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan pemerintahan Maduro terus mengklaim negaranya menjadi korban lantaran terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, yakni Kolombia dan konsumen kokain terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat.

2. Venezuela kecam AS dan menyebut negaranya sebagai korban aksi penyelundupan narkoba

Menlu Jorge Arreaza dan Dubes Venezuela di China, Felix Plasencia. (twitter.com/ViceVenezuela)

Baca Juga: Eks Kepala Intelijen Venezuela Ditangkap di Spanyol

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya