Presiden Meksiko Salahkan AS atas Kebijakan Narkobanya
Tidak terima disalahkan atas krisis fentanyl di AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) menyatakan bahwa kebijakan anti-narkoba di Amerika Serikat (AS) gagal. Ia pun menolak klaim dari AS yang menyebut bahwa produksi fentanyl dilakukan di negaranya.
Pekan lalu, Meksiko dan AS terlibat percekcokan buntut dari insiden penculikan dan pembunuhan warga negara AS di Matamoros. Bahkan, AMLO mengklaim bahwa negaranya lebih aman dibanding AS setelah mendengar penetapan larangan bepergian dari otoritas Texas.
Baca Juga: Presiden Meksiko Klaim Negaranya Lebih Aman Dibanding AS
Baca Juga: 4 Warga AS Diculik saat Sebrangi Meksiko untuk Beli Obat
1. AMLO sebut fentanyl yang masuk AS dan Kanada lebih banyak
AMLO menyebut bahwa kuantitas fentanyl yang masuk langsung ke AS dan Kanada jauh lebih besar dibanding di Meksiko. Ia pun menolak kritik dari AS bahwa fentanyl diproduksi di negaranya sebelum diselundupkan.
"Saya terus mempertahankan bahwa lebih banyak fentanyl yang masuk ke AS dan Kanada secara langsung dibandingkan yang masuk ke Meksiko," papar AMLO.
Presiden Meksiko itu juga mengungkapkan dalam konferensi pers pada Kamis (16/3/2023), bahwa masuknya fentanyl ke AS itu bukanlah tanggung jawab Meksiko. Ia justru menyalahkan kegagalan kebijakan AS dalam memberantas peredaran narkoba di negaranya.
Dilansir Reuters, Kepala Drug Enforcement Administration (DEA), Anne Milgram mengatakan dalam sidang kongres bahwa penyelundup narkoba Kartel Sinaloa dan rivalnya, CJNG (Cartel de Jalisco Nueva Generation) bertanggung atas tingginya fentanyl yang masuk ke AS.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.