TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Hukum 4 Orang yang Selundupkan Narkoba Lewat Kantor Kedutaan

Kokain yang akan diselundupkan senilai Rp888,4 miliar

Ilustrasi bendera Rusia. (instagram.com/lyric_poetry)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Distrik Dorogomilovsky di Moskow, Rusia, pada Kamis (20/1/2022) memvonis empat tersangka yang terlibat kasus penyelundupan narkoba lewat Kedutaan Besar Argentina. Beberapa di antara pelaku itu merupakan mantan pekerja di kantor perwakilan milik Pemerintah Rusia itu. 

Dilansir RFE/RL, narkoba kokain yang hendak diselundupkan ke Rusia itu mencapai berat hampir 400 kilogram. Namun, aksi keempat orang tersebut berhasil digagalkan oleh aparat penegak hukum Argentina pada tahun 2016. 

Baca Juga: Montenegro: 1 Ton Kokain Ditemukan di Paket Kiriman Pisang

1. Keempat pelaku divonis belasan tahun penjara

Pelaku utama dalam upaya penyelundupan kokain ke Rusia ini adalah warga Rusia bernama Andrei Kovalchuk. Ia divonis 18 tahun penjara. Namun, menurut keterangan pengacaranya, ia akan mengajukan banding atas putusan pengadilan. 

Sementara, seorang mantan pekerja Kedutaan Besar Rusia di Argentina, Ali Abyanov, divonis 17 tahun penjara. Adapun dua orang lain, yang berupaya untuk mengirimkan tas berisi kokain ke Moskow, mendapatkan hukuman 16 dan 13 tahun penjara, dilansir dari The Moscow Times

Menurut keterangan dari Kemneterian Luar Negeri Rusia, tidak ada satu pun pelaku yang merupakan diplomat negaranya di Argentina. Kovalchuk diketahui merupakan teknisi di kantor itu dan dua lainnya diketahui sebagai pebisnis.

2. Terdapat dugaan Pemerintah Rusia sediakan pesawat untuk angkut kokain

Otak di balik aksi penyelundupan narkoba ini adalah Kovalchuk, yang sudah pindah ke Jerman setelah terungkapnya kasus ini. Namun, ia berhasil ditangkap pada 2018 dan akhirnya diekstradisi ke Rusia pada Juli 2018 silam.  

Dalam skandal ini terdapat keanehan dan dugaan bahwa Pemerintah Rusia ikut campur tangan. Pasalnya, otoritas Argentina menyebut bila pesawat milik Rusia yang digunakan dalam operasi ini memiliki nomor Kepala Dewan Keamanan Nikolai Patrushev. 

Kendati demikian, Kremlin membantah tuduhan bahwa pesawat itu digunakan untuk menyelundupkan kokain ke Eropa. Sementara, kokain yang hendak diselundupkan diduga berasal dari Peru atau Kolombia, dikutip The Guardian.  

Baca Juga: Kota di Argentina Alami Rekor Suhu Tertinggi, 45 Derajat

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya