TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Carrie Lam Desak Orangtua dan Guru Laporkan Remaja yang Langgar Hukum

Hal ini berkaitan dengan penegakan UU Keamanan Nasional

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam. (Instagram.com/carrielam.hksar)

Hong Kong, IDN Times - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mendesak kepada orangtua dan guru yang kedapatan melihat remaja telah melanggar hukum untuk melaporkan ke pihak berwenang setempat. Hal ini berkaitan dengan penegakan Undang-Undang Keamanan Nasional. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pernyataan Lam ditengarai dengan sikap kemarahan dan frustrasi yang mendidih di Hong Kong 

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam (tengah). (Instagram.com/carrielam.hksar)

Dilansir dari Aljazeera.com, pemimpin Hong Kong pada hari Selasa, 6 Juli 2021, waktu setempat telah mendesak kepada orangtua dan guru untuk melaporkan remaja yang melanggar hukum ketika polisi di kota yang kini dikuasai Tiongkok telah menangkap 9 orang, di mana termasuk 6 siswa sekolah menengah, atas dugaan plot bom. Pernyataan Lam tersebut di tengah kemarahan dan frustrasi yang mendidih di Hong Kong atas tindakan keras yang dipimpin Tiongkok termasuk Undang-Undang Keamanan Nasional serta perubahan Pemilu yang melarang politisi dianggap tidak setia kepada Tiongkok untuk ikut serta.

Menurut Lam, untuk waktu yang lama, warga Hong Kong sudah terpapar pada ide-ide yang salah, seperti mencapai keadilan melalui cara-cara ilegal. Risiko keamanan nasional tidak hanya berasal dari tindakan ketertiban umum, tetapi juga ideologi, yang memerintahkan Departemen pemerintah setempat untuk tidak membiarkan gagasan ilegal masuk ke masyarakat melalui pendidikan, penyiaran, seni, dan budaya. Bahkan, ia juga menghimbau kepada orangtua, kepala sekolah, guru, hingga pendeta sekalipun untuk mengamati ulah remaja di sekitar mereka.

Ia menambahkan jika dari mereka ada yang kedapatan melakukan tindakan ilegal, maka mereka harus dilaporkan ke pihak berwenang.

Baca Juga: Dituduh Teroris, 9 Warga Hong Kong Ditangkap

2. Menurut kepolisian Hong Kong, 9 pelaku tersebut berusaha membuat bahan peledak 

Ilustrasi bahan peledak. (Pixabay.com/Amber_Avalona)

Salah satu petinggi Kepolisian Hong Kong, Inspektur Senior Steve Li, mengatakan 9 pelaku tersebut berusaha membuat bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) di laboratorium buatan sendiri di sebuah asrama pada hari Senin, 5 Juli 2021, waktu setempat serta berusaha menggunakan bahan peledak itu untuk mengebom lapangan, terowongan lintas-pelabuhan, serta rel kereta api. Kelompok itu juga berencana untuk meletakkan beberapa bahan peledak di tempat sampah di jalan untuk memaksimalkan kerusakan yang ditimbulkan pada masyarakat.

Li mengatakan mereka semua merupakan kelompok pro-kemerdekaan yang menyebut
dirinya sebagai "Returning Valiant" dan mengatakan kelompok itu semua berencana meninggalkan Hong Kong untuk selamanya. Dia menambahkan bahwa 9 pelaku berencana untuk melakukan sabotase sebelum mereka meninggalkan kota. Berita mengenai penangkapan 9 pelaku tersebut muncul hanya beberapa hari setelah seorang pria berusia 50 tahun bunuh diri setelah menikam seorang petugas polisi setempat dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai serangan "lone wolf".

Baca Juga: Hong Kong Tutup Penerbangan dari Indonesia, Kemenhub: Itu Hak Mereka

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya