TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Donald Trump Tekan Gubernur Georgia Batalkan Kemenangan Joe Biden

Sampai saat ini, Trump masih menolak akui kemenangan Biden

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat berbicara di depan publik pada awal November 2020 lalu. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menekan Gubernur Georgia, Brian Kemp, untuk membatalkan kemenangan dari rivalnya, Joe Biden, sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya. Trump sendiri sampai saat ini masih belum mengakui kemenangan rivalnya itu. Bagaimana awal ceritanya?

Baca Juga: Joe Biden Tak Wajibkan Warga AS untuk Ambil Vaksin COVID-19

1. Tindakan Trump tersebut dilakukan beberapa jam sebelum menghadiri rapat umum kampanye Senat di Georgia

Dilansir dari BBC, Donald Trump telah menekan Gubernur Georgia, Brian Kemp, untuk membantu membatalkan kemenangan Joe Biden di negara bagian Georgia. Tindakan tersebut terjadi beberapa jam sebelum Trump menghadiri rapat umum kampanye di Georgia untuk Pemilihan Umum Senat putaran kedua. Sebelumnya, Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian namun hampir semuanya berakhir gagal.

Negara bagian Georgia sendiri merupakan negara bagian penting dalam pertempuran perebutan suara publik Amerika Serikat pada Pemilu Presiden dan kemenangan Biden di Georgia merupakan kemenangan pertama dari partai Demokrat sejak terakhir kali pada tahun 1992 lalu. Kini, fokus dunia politik Amerika Serikat tertuju pada Pemilihan Senat yang akan digelar pada tahun 2021 ini. Jika nantinya pihak partai Demokrat memenangkan dua putaran pada Pemilihan Senat pada bulan Januari 2021 ini, partai Republik akan kehilangan kendali atas majelis tinggi.

2. Kemp sendiri mengakui tidak memiliki wewenang dalam memerintahkan audit tanda tangan surat suara

Gubernur Georgia, Brian Kemp, saat menghadiri Georgia Airports Association Conference pada tanggal 17 Oktober 2020 lalu. (Instagram.com/govkemp)

Kemp sendiri telah menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk memerintahkan audit tanda tangan surat suara serta menolak permintaan untuk mengadakan sidang khusus. Juru bicara Kemp, Cody Hall, mengonfirmasi bahwa Kemp telah berbicara dengan Trump, tetapi ketika ditanya tentang percakapan tersebut, hanya mengatakan bahwa Trump menyampaikan belasungkawa atas kematian Harrison Deal, seorang staf muda calon senat dari Partai Republik, Kelly Roeffler. 

Pihak partai Republik merasa khawatir bahwa Trump dapat menekan jumlah pemilih di antara basisnya dalam putaran penting jika dia terus mencela sistem pemilihan yang berlaku di Georgia serta menyerang Kemp. Saat ini, partai Republik memiliki mayoritas tipis di majelis tinggi dan apa yang dilakukan Trump tentunya berpengaruh besar pada kampanye partai Republik di Georgia ke depannya.

Baca Juga: Usai Dilantik, Joe Biden Perintahkan Warga AS Kenakan Masker 100 Hari

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya