TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Kecam Donald Trump yang Tolak Hasil Akhir Pilpres

Ia menganggap Trump sebagai salah satu Presiden AS terburuk

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat mengadakan rapat virtual dengan beberapa pemimpiin negara di dunia pada tanggal 14 Agustus 2020 lalu. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, mengecam tindakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang tetap menolak hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat. Ia juga menganggap Trump sebagai salah satu Presiden Amerika Serikat terburuk sepanjang sejarah. Bagaimana awal ceritanya?

1. Menurut Biden, sebagian besar warga Amerika Serikat menilai sah dengan hasil akhir Pemilu Presiden kali ini

Joe Biden saat melakukan kampanye menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat. (Instagram.com/joebiden)

Dilansir dari BBC, Joe Biden merasa yakin Trump sudah tahu bahwa dia kalah dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat kali ini dan telah menunjukkan ke seluruh publik sebagai Presiden yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, ada sebuah kemunduran baru bagi Presiden karena penghitungan ulang yang dilakukan di negara bagian Georgia justru memenangkan Biden. Pernyataan tersebut disampaikan Biden usai pertemuan virtual dengan beberapa gubernur, termasuk dari pihak Demokrat dan Republik, mengenai krisis akibat COVID-19.

Biden mengatakan Trump telah menyampaikan pesan yang dianggapnya sangat merusak ke seluruh dunia tentang bagaimana fungsi demokrasi. Ia juga merasa sulit untuk memahami bagaimana Trump bisa berpikir sejauh ini dan sebagian besar warga Amerika Serikat menilai sah dengan hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat kali ini. Biden sendiri merasa tidak tahu motif di balik seluruh tindakan Trump ini.

Baca Juga: Dua Keturunan India Calon Kuat Menteri di Kabinet Joe Biden

2. Pemerintah negara bagian Georgia mengatakan audit tanda tangan atas surat suara tidak mengubah kemenangan Biden

Ilustrasi Pemilu Presiden Amerika Serikat. (pexels.com/sora-shimazaki)

Pada hari Kamis, 19 November 2020, waktu setempat pemerintah negara bagian Georgia melalui Menteri Luar Negeri, Brad Raffensperger, mengatakan audit tanda tangan atas surat suara tidak mengubah kemenangan Biden di Georgia. Sebelumnya, pihak Partai Republik kehilangan gugatan terakhir mereka di sana karena pihak pengadilan menolak upaya mereka untuk memblokir sertifikasi hasil Pemilu Presiden.

Dalam proses penghitungan ulang menemukan tingkat kesalahan tertinggi di negara bagian manapun adalah sekitar 0,73 persen dan margin keseluruhan hasil akhir suara antara Biden dan Trump tetap di bawah 0,5 persen. Selama proses yang berlangsung minggu ini, beberapa ribu suara yang tidak disatukan telah ditemukan dan sedikit mengurangi keunggulan Biden. Akan tetapi, itu adalah hasil dari kesalahan petugas dan bukan penipuan seperti yang dituduhkan oleh Trump. Akibatnya, pejabat di Floyd County, Georgia, telah memecat seorang manajer Pemilu Presiden karena insiden tersebut.

Baca Juga: Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald Trump

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya