TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendukung Navalny Nilai Polisi Kejam Saat Penangkapan

Sebanyak 11.000 demonstran ditangkap saat membela Navalny

Penangkapan terhadap para demonstran yang melakukan protes besar-besaran terhadap penangkapan politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Twitter.com/LevinaNeythiri)

Moskow, IDN Times - Para pendukung dari politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap para demonstran dengan kejam. Selama protes besar-besaran berlangsung, sebanyak 11.000 demonstran telah ditangkap saat mendukung untuk pembebasan Navalny. Bagaimana awal ceritanya?

1. Salah seorang demonstran mengakui bahwa ia telah dijambak dan diseret ke mobil polisi

Penangkapan terhadap para demonstran yang melakukan protes besar-besaran terhadap penangkapan politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Twitter.com/LevinaNeythiri)

Dilansir dari CNN, seorang demonstran bernama Peter Sokovykh telah ditahan pada tanggal 31 Januari 2021 lalu karena ikut serta dalam protes besar-besaran mendukung Navalny dan ia mengakui bahwa penangkapan terhadap dirinya dilakukan secara tiba-tiba dan kejam oleh pihak kepolisian Rusia. Ketika itu, dia sedang memeriksa teleponnya saat seseorang yang dia yakini sebagai petugas polisi berpakaian preman dan mendorongnya ke jalan. Ia juga mengakui telah dijambak oleh para petugas dengan pelindung diri serta diseret ke dalam mobil polisi.

Sokovykh mengatakan ia dipaksa untuk mengakui kesalahannya dengan tudingan dibayar oleh agen asing untuk menghadiri rapat umum, karena Rusia telah berulang kali menyalahkan Amerika Serikat sebagai dalang protes besar-besaran ini. Seorang demonstran lainnya bernama Alena Kitaeva juga telah ditahan setelah berakhir di sebuah ruangan dengan 4 petugas polisi di Moskow, Rusia, bahkan salah satu petugas polisi mengancamnya dengan mencekik lehernya, kecuali dia memberikan sandi untuk teleponnya serta koleganya.

Baca Juga: Tragedi Navalny: Masyarakat Rusia Tetap Dukung Putin

2. Seorang fotografer media mengakui telah disetrum serta dipukul saat diperiksa oleh para petugas polisi setempat

Protes besar-besaran menuntut pembebasan politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Twitter.com/TruckersVote)

Seorang fotografer media bernama Ivan Klementyev, yang meliput protes besar-besaran saat itu, telah ditangkap dan mengaku telah disetrum dan dipukul menggunakan tongkat yang menyebabkan luka pada bagian pelipisnya oleh polisi setempat. Setelahnya, dia dibawa ke dalam mobil polisi dan harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan bantuan medis. Seorang pengusaha bernama Philipp Kuznetsov juga merasa terdorong untuk ikut ambil bagian dalam protes tersebut, namun ia sudah ditahan terlebih dahulu pada tanggal 23 Januari 2021 lalu di Moskow, Rusia.

Kuznetsov mengatakan dia telah menghabiskan waktu selama lebih dari 19 jam tanpa istirahat di mobil polisi yang penuh sesak sambil menunggu ruang yang tersedia di pusat penahanan. Baik Kuznetsov maupun Klementyev muncul di pengadilan setelah 2 hari ditahan serta hakim setempat memutuskan masing-masing telah menerima hukuman penjara selama 10 hari karena mengambil bagian protes besar-besaran yang sifatnya tidak sah. 

Baca Juga: Rusia Tolak Laporan Investigasi Media Barat atas Kasus Navalny

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya