TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tuntutan ke Julian Assange Masih Lanjut, Biden Dituduh Munafik

Pihak Australia bahkan meminta AS untuk bebaskan Assange

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange. (Sumber: Instagram.com/julianassangefreedom)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dituduh munafik terkait sikapnya terhadap kasus jurnalis sekaligus pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Biden selama ini menyerukan pembebasan jurnalis di seluruh dunia, namun di saat bersamaan tetap melanjutkan upaya ekstradisi Assange dari Inggris agar menghadapi tuduhan spionase dari AS.

Tudingan kepada Biden itu disampaikan dalam Belmarsh Tribunal, sebuah pertemuan ad hoc para ahli hukum dan pendukung, pada Jumat (20/1/2023). Mengacu ke nama penjara Belmarsh, tempat Assange ditahan di London, Inggris.

Baca Juga: Pejabat CIA Dilaporkan Bahas Penculikan Julian Assange

Baca Juga: Presiden Meksiko Kirim Surat ke Biden soal Julian Assange

1. Tuduhan terhadap Assange merupakan serangan terhadap kebebasan pers

Dilansir dari The Guardian, kampanye untuk menekan pemerintahan Biden agar membatalkan dakwaan telah bergerak ke Washington DC, AS, melalui Belmarsh Tribunal pada Jumat. Sidang tersebut diadakan di ruang yang sama ketika Assange pada 2010, mengungkap video "pembunuhan kolateral" AS di Irak.

Saat itu, Assange menunjukkan video awak pesawat AS yang menembak mati warga sipil Irak. Video pertama dari ratusan ribu dokumen militer rahasia yang bocor serta kabel diplomatik yang kemudian diterbitkan di surat kabar besar di seluruh dunia.

Pengungkapan tentang perang AS di Irak dan Afghanistan, termasuk dugaan kejahatan perang, serta kesaksian jujur para diplomat AS tentang pemerintah , telah menyebabkan rasa malu yang parah di AS.

Pada Jumat, Belmarsh Tribunal menyerukan tuduhan terhadap Assange merupakan serangan berkelanjutan terhadap kebebasan pers. Sebab, Assange bukanlah mata-mata, melainkan seorang jurnalis dan penerbit yang dilindungi oleh undang-undang mengenai kebebasan berbicara.

Baca Juga: Minta Assange Bebas, Presiden Meksiko Ancam Robohkan Patung Liberti

2. Jika tuntutan terhadap Assange dilanjutkan, bisa jadi contoh buruk bagi pemerintah lain

Wakil Ketua pengadilan setempat, Srecko Horvat, mengutip pernyataan Biden saat kampanye Pemilu Presiden pada 2020 lalu. Saat itu, Biden menyerukan pembebasan jurnalis yang dipenjara di seluruh dunia.

Biden mengutip pernyataan dari mantan Presiden AS, Thomas Diktum Jefferson, dengan mengatakan, "kebebasan kita bergantung pada kebebasan pers dan itu tidak dapat dibatasi tanpa hilang."

"Presiden Biden biasanya menganjurkan kebebasan pers, tetapi pada saat yang sama tetap melanjutkan penganiayaan terhadap Julian Assange," ungkap pernyataan yang disampaikan oleh Horvat yang dikutip dari The Guardian.

Dia juga memperingatkan bahwa melanjutkan penuntutan terhadap Assange dapat menjadi contoh buruk bagi pemerintah lain. Horvat menambahkan ini merupakan serangan terhadap kebebasan pers secara global.

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya