TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Varian Baru COVID-19 Diduga Telah Dominan di AS

Hal ini diakibatkan karena jumlah kasus COVID-19 meningkat

Ilustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/BlenderTimer)

Washington, D.C, IDN Times - Varian baru dari virus COVID-19 di Amerika Serikat diyakini telah mendominasi dalam beberapa hari terakhir ini. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan jumlah kasus COVID-19 dalam sehari semakin lama semakin meningkat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Peningkatan kasus tersebut dapat mengancam sistem kesehatan yang sudah tegang selama musim dingin

Ilustrasi seseorang mengenakan masker. (Pixabay.com/Andrey_and_Lesya)

Dilansir dari BBC, varian baru pada virus COVID-19 diyakini telah mendominasi Amerika Serikat saat ini dan pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan adanya pertumbuhan cepat dari varian baru tersebut dalam beberapa minggu ke depan. Adanya peningkatan kasus tersebut dapat mengancam sistem kesehatan yang sudah tegang oleh gelombang COVID-19 selama musim dingin. Peringatan tersebut diumumkan pada hari Jumat, 15 Januari 2021, waktu setempat ketika Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan vaksinasi.

Demi memenuhi targetnya dalam menginokulasi sebanyak 100 juta warga Amerika Serikat dalam 100 hari pertama masa jabatannya, Biden mengatakan pemerintahannya akan mengambil peran yang lebih aktif dalam meningkatkan distribusi vaksin. Dia menguraikan rencana untuk mendirikan pusat vaksinasi massal baru, mempekerjakan petugas kesehatan tambahan, serta memastikan suntikan tersedia untuk semua orang, termasuk komunitas minoritas yang terpukul akibat pandemi COVID-19 ini.

Baca Juga: [UPDATE] Awal 2021, Kasus COVID-19 di Amerika Serikat Tembus 20 Juta 

2. Biden mengkritik data resmi pemberian vaksin COVID-19

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat menjalani proses diberikan vaksin COVID-19 pada tanggal 28 Desember 2020 lalu. (Instagram.com/joebiden)

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, mengkritik data resmi yang menunjukkan bahwa baru mencapai 12,2 juta dosis vaksin telah diberikan di Amerika Serikat, yang menurut Biden masih belum cukup, sedangkan lebih dari 30 juta dosis telah didistribusikan ke negara bagian. Dalam pidatonya yang disampaikan pada hari Jumat, 15 Januari 2021, waktu setempat, Biden mengatakan kepada warga Amerika Serikat bahwa pihaknya tetap berada di musim dingin yang gelap serta mengakui bahwa segalanya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Biden menambahkan ini akan menjadi salah satu upaya operasional paling menantang yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat.

Pidatonya itu diucapkan setelah sehari Biden mengumumkan pemberian paket stimulus sebesar 1,9 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp26.893,5 triliun untuk pemulihan ekonomi Amerika Serikat, termasuk sebesar 20 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp283 triliun untuk peluncuran vaksin. Rencana tersebut harus disetujui oleh pihak Kongres demi memulihkan sebagian besar kondisi perekonomian di Amerika Serikat yang terpukul akibat pandemi COVID-19. Menurut data hingga tanggal 15 Januari 2021, Amerika Serikat sudah memiliki jumlah kasus COVID-19 sebanyak 24.102.429 kasus dengan rincian 401.856 kasus berakhir meninggal dunia serta 14.228.969 kasus berakhir sembuh.

Baca Juga: Kim Jong-un Sebut Amerika Serikat Musuh Selamanya meski Presiden Ganti

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya