WHO: Pandemik akan Setahun Lebih Lama dari Target
Saat ini, benua Eropa mengalami lonjakan kasus COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataannya pada Rabu (20/10) waktu setempat mengatakan bahwa pandemi COVID-19 akan berlangsung setahun lebih lama dari yang seharusnya dengan alasan beberapa negara di dunia masih belum memperoleh vaksin COVID-19. Untuk saat ini, negara-negara di Eropa kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 meski sebagian besar sudah divaksin.
1. Pemimpin senior WHO menyarankan negara-negara kaya memberikan tempat mereka dalam perolehan vaksin
Dilansir dari BBC, pemimpin senior WHO, Dr. Bruce Aylward, mengatakan itu berarti krisis COVID-19 dapat dengan mudah berlarut-larut hingga tahun 2022 ini.
Kurang dari 5 persen populasi di Afrika telah divaksinasi, dibandingkan dengan 40 persen di sebagian besar benua lain.
Inggris sendiri telah mengirimkan lebih dari 10 juta vaksin ke negara-negara yang membutuhkan dan hal ini telah menjanjikan total sebanyak 100 juta vaksin.
Dr. Aylward mengimbau kepada negara-negara kaya untuk menyerahkan tempat mereka dalam antrian vaksin agar perusahaan farmasi dapat memprioritaskan negara-negara berpenghasilan terendah sebagai gantinya.
Dia mengatakan negara-negara kaya perlu menginventarisasi di mana mereka berada dengan komitmen sumbangan mereka yang dibuat pada pertemuan puncak seperti Pertemuan G7 di St. Ives pada musim panas ini.
"Saya dapat memberitahu anda kami tidak di jalur. Kami benar-benar perlu mempercepatnya atau anda tahu? Pandemi ini akan berlangsung selama setahun lebih lama dari yang seharusnya," ungkap pernyataan dari Dr. Aylward seperti yang dilansir dari BBC.
Baca Juga: WHO Sahkan Mosquirix, Vaksin Malaria Pertama di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.