Anak Yatim Piatu Korut Jadi Pekerja di Tambang dan Pertanian
Pekerjaan dianggap terlalu membebani anak-anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pyongyang, IDN Times - Media pemerintah Korea Utara pada hari Kamis (27/5/2021) mengabarkan bahwa lusinan anak yatim piatu laki-laki dan perempuan bekerja secara sukarela di tambang dan pertanian yang dikelola negara.
Kaum muda di Korea Utara sering menjadi sukarelawan untuk bekerja di bidang yang dikelola negara. Namun, negara yang tertutup itu telah dituduh mempekerjan anak-anak secara paksa dan dianggap telah melanggar hak asasi manusia.
1. 150 anak-anak menjadi sukarelawan
Melansir dari NK News, media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) mengabarkan bahwa anak-anak yatim dari dua panti asuhan yang dikelola negara secara sukarela mengajukan diri untuk bekerja di tambang batu bara dan pertanian untuk menunjukkan kesetiaan kepada partai yang berkuasa. "Lusinan anak yatim piatu bergegas ke Kompleks Penambangan Batubara Area Chonnae untuk memenuhi sumpah mereka bahkan hanya sepersejuta dari cinta yang ditunjukkan partai", yang telah menawarkan mereka perlengkapan sekolah selama bertahun-tahun.
Menurut laporan media pemerintah itu ada sekitar 150 anak-anak yang mengajukan diri untuk bekerja. 150 anak -anak itu dikabarkan “dengan kebijaksanaan dan keberanian di masa muda mereka, semuanya bangkit dengan antusiasme yang tinggi untuk menjadi sukarelawan”. Mereka akan bekerja di tambang batu bara Ryongdae di Sunchon, perkebunan Yoldusamchon di Sukchon, dan bekerja di pertanian di Mundok.
Upacara untuk menyambut anak-anak tersebut telah dilakukan dari gambar yang dicetak di Rodong Sinmun yang dikelola partai dan surat kabar Minju Joson yang dikelola kabinet menunjukkan bahwa anak laki-laki dan perempuan, tampak masih berusia sekolah menengah atau remaja mengenakan karangan bunga di leher mereka saat menuju ke tambang dan ladang. Biasanya para kaum muda yang bekerja secara sukarela yang beritanya dirilis oleh media pemerintah terlihat lebih tua dari anak-anak menjadi sukarelawan pada 27 Mei 2021.
Kaum muda yang bekerja secara sukarela untuk negara di Korea Utara adalah hal yang umum, meningkat dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari kampanye pemerintah untuk mewujudkan sifat komunis dan semangat rela berkorban.
Media pemerintah bahkan baru-baru ini telah mengisahkan cerita memilukan tentang kaum muda "di usia belasan dan dua puluhan" yang mempertaruhkan nyawa untuk memerangi kebakaran hutan atau melakukan pekerjaan mulia untuk menyelamatkan orang-orang muda lainnya yang "dalam bahaya" saat bekerja.
Baca Juga: Korea Utara Mundur dari Ajang Olimpiade Tokyo 2020
Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui UU Anti Korea Utara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.