TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Omicron Meningkat, London Umumkan Insiden Besar

Insiden besar London kedua sebagai respons COVID-19

Wali Kota London, Sadiq Khan. (Twitter.com/Sadiq Khan)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota London, Sadiq Khan pada hari Sabtu (18/12/2021) menyatakan penyebaran varian Omicron sebagai insiden besar, setelah ibu kota Inggris itu mengalami peningkatan kasus varian Omicron dan kasus baru tertinggi sejak pandemik, yaitu sebanyak lebih dari 26 ribu kasus.

Insiden besar merupakan suatu keadaan darurat yang perlu ditangani dengan aturan khusus. Aturan ini dibutuhkan untuk membantu pemerintah agar mengurangi gangguan layanan publik.

1. Insiden besar membuat layanan publik yang berbeda saling bekerja sama

Wali Kota London, Sadiq Khan. (Twitter.com/Mayor of London, Sadiq Khan)

Melansir dari The Independent,  dalam pengumumannya Khan mengatakan varian Omicron yang telah menyebar di seluruh kota dan menjadi varian dominan telah membuat khawatir, maka itu insiden besar kembali dinyatakan di London. Wali kota ini menyampaikan lembaga utama London akan bekerja sama untuk meminimalkan dampak COVID-19, termasuk membantu vaksinasi.

Dengan menyatakan insiden besar  akan memungkinkan lembaga publik yang berbeda untuk saling bekerja sama dan saling mendukung demi mengurangi gangguan layanan dan memberikan lebih banyak waktu untuk mengatasi tekanan.

Insiden besar sebelumnya di London dinyatakan pada awal tahun ini sebagai respons melonjaknya kasus COVID-19, yang berlangsung dari 8 Januari hingga 26 Februari. Pada 2017 insiden besar juga diterapkan sebagai tanggapan atas kebakaran Menara Grenfell dan serangan teror di Jembatan Westminster dan Jembatan London.

Khan telah menyampaikan kekhawatiran terhadap banyaknya staf di layanan publik yang vital, termasuk dinas pemadam kebakaran, polisi, petugas medis, dan di seluruh dewan tidak bisa bekerja karena terpapar varian Omicron.

Ketua Dewan London, Georgia Gould, juga mengatakan lonjakan varian baru ini telah menjadi perhatian besar. Dia mengatakan dewan akan mendukung komunitas mereka melalui masa pandemik.

Baca Juga: Pemegang Saham Shell Setuju Pindahkan Kantor Pusat ke London

Melansir dari Sky News, wali kota ini menyampaikan jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat. Data terbaru menunjukkan pada 17 Desember ada 1.534 pasien COVID-19 di rumah sakit di seluruh London, jumlah itu meningkat 28,6 persen atau 341 pasien dibandingkan dengan jumlah seminggu sebelumnya sebanyak 1.193 pasien.

Sementara itu di seluruh Inggris Raya ada 7.611 orang dirawat di rumah sakit karena virus corona, naik 163 pasien atau 2 persen dibandingkan data minggu lalu. Pada hari Jumat, Inggris Raya telah mengkonfirmasi lebih dari 93 ribu kasus baru, yang merupakan rekor tertinggi sejak pandemik dan rekor jumlah kasus harian untuk tiga hari berturut-turut.

Varian Omicron saat ini dianggap telah menjadi varian dominan di Inggris dan Skotlandia, menggantikan Delta.

Khan menyampaikan COVID-19 telah membuat bisnis terpuruk dan memerlukan bantuan pemerintah pusat untuk dukungan finansial. Selama beberapa minggu terakhir dampak virus pada bisnis telah membuat teater, acara musik langsung, dan restoran mengalami banyak kerugian karena berbagai acara dibatalkan.

Khan mengigatkan jika tidak ada bantuan dari pemerintah, maka akan ada banyak bisnis yang bangkrut dan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan.

2. Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit London meningkat

Ilustrasi petugas medis yang sedang memeriksa pasien COVID-19. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Baca Juga: Blokir Jembatan di London, 30 Aktivis Iklim Ditangkap

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya