Liz Truss Gantikan Lord Frost Sebagai Negosiator Brexit
Truss telah berhasil capai sejumlah kesepakatan dagang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris Raya, Liz Truss pada hari Minggu (19/12/2021) dipilih untuk mengambil alih tanggung jawab sebagai negosiator utama Brexit, yang merundingkan kesepakatan dengan Uni Eropa (UE), terutama tentang Protokol Irlandia Utara. Truss mengambil peran ini setelah Lord Frost mengundurkan diri dari posisi itu sehari sebelumnya.
1. Penunjukkan Truss
Melansir dari BBC, Truss yang menjadi negosiator hubungan Inggris Raya dengan UE ini akan memiliki banyak pekerjaan karena dia juga sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai menteri luar negeri dan menteri perempuan dan kesetaraan.
Untuk membantu Truss, anggota parlemen Chris Heaton-Harris akan menjadi Menteri Negara untuk Eropa. Kehadirannya dianggap dapat menenangkan beberapa Konservatif yang tidak suka melihat Frost pergi. Heaton-Harris menempati posisi barunya dengan bertukar jabatan dengan Wendy Morton.
Truss akan berperan sebagai negosiator Protokol Irlandia Utara yang telah menjadi pokok permasalahan perdagangan Brexit sejak diberlakukan pada 2019, dengan beberapa bisnis mengatakan aturan Brexit itu membuat barang Inggris Raya lebih sulit masuk ke Irlandia Utara, yang masih merupakan bagian wilayahnya.
Negosiator untuk UE pasca Brexit, Maros Sefcovic menyambut penunjukkan Truss, dia mengatakana akan terus bekerja sama dengan Inggris Raya.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney menyambut baik penunjukan tersebut, dengan menyampaikan dia sebelumnya telah bekerja dengan baik dengan Truss dan berharap dapat bekerja sama dalam Brexit.
Baroness Chapman, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh mengatakan memberi selamat kepada Truss dan meminta pemerintah untuk menghentikan hal tidak perlu dan segera mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Pasca Brexit, UE Permudah Pemeriksaan di Irlandia Utara
Editor’s picks
Melansir dari The Guardian, Truss dipandang sebagai pihak yang setia kepada Perdana Menteri Boris Johnson, dia kini bersama dengan kanselir Rishi Sunak, diangap sebagai politisi yang akan menggantikannya dalam tantangan kepemimpinan di masa depan.
Pendukung Sunak telah mencurigai bahwa ada upaya untuk membentuk Truss menyaingi Sunak untuk menjadi pemimpin di Downing Street. Survei baru-baru ini oleh Conservative Home menunjukkan Truss berada di urutan teratas dalam popularitas menteri dalam hal kepuasan.
Truss merupakan politisi yang tidak menyukai Inggris Raya di UE, dia dikenal sebagai "spartan" di partai, yang terkenal karena pandangan libertariannya dan perangnya terhadap dukungan pembangunan dalam negeri.
Peran barunya sebagai negosiator utama akan menjadi ujian kemampuan politiknya, dalam jabatan sebelumnya sebagai Menteri Perdagangan Internasional Truss berhasil membawa sejumlah kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Truss telah memiliki banyak pengalaman dia pernah pernah menjabat dalam kebinet di pemerintahan David Cameron dan Theresa May sebagai menteri.
Baca Juga: Inggris-Australia Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas Pasca-Brexit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.