TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Ceko Dalangi Penembakan yang Tewaskan Belasan Orang

Pelaku penembakan telah tewas

Bendera Ceko. (Unsplash.com/Radek Kozák)

Jakarta, IDN Times - Penembakan massal terjadi di Universitas Charles di ibu kota Ceko, Praha, yang menewaskan 14 orang dan meluakai 25 lainnya pada Kamis (21/12/2023). Penembakan itu dilakukan mahasiswa universitas tersebut dan penembak telah tewas.

Polisi menerima laporan pertama penembakan di fakultas seni di Lapangan Jan Palach di pusat ibu kota setelah pukul 15.00 waktu setempat. Pihak berwenang belum mengetahui motif mahasiswa tersebut melakukan penembakan masaal.

1. Pelaku diduga melakukan penembakan lainnya

Ilustrasi penembak. (Unsplash.com/Bro Takes Photos)

Dilansir Associated Press, Kepala Polisi Praha Martin Vondrasek mengatakan, polisi yakin pria bersenjata itu sehari sebelumnya telah membunuh ayahnya di kampung halamannya di Hostoun, sebelah barat Praha, dan berencana bunuh diri. Dia mengatakan penembak tewas dengan mengalami luka parah, tapi tidak jelas apakah dia bunuh diri atau ditembak mati dalam baku tembak dengan petugas.

Vondrasek mengatakan, berdasarkan penggeledahan di rumah pria bersenjata itu, diduga ia telah membunuh pria lain dan putrinya yang berusia 2 bulan pada 15 Desember di timur Praha.

Pimpinan polisi itu menyampaikan penembak secara sah memiliki beberapa senjata, dan melancarkan aksinya dengan bersenjata lengkap dan membawa banyak amunisi. Polisi itu juga menyampaikan bahwa tidak ada kaki tangan dalam penembakan ini.

Menteri Dalam Negeri Ceko Vit Rakusa mengatakan, penyelidik tidak mencurigai adanya kaitan dengan ideologi atau kelompok ekstremis mana pun dalam penembakan itu.

"Tidak ada indikasi bahwa hal ini ada hubungannya dengan terorisme internasional. Ini adalah kejahatan yang mengerikan, sesuatu yang belum pernah dialami Republik Ceko,” katanya.

Presiden Ceko Petr Pavel mengaku terkejut atas peristiwa itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Pemerintah Ceko berencana bertemu pada Kamis malam untuk sesi darurat guna membahas penembakan tersebut.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Pajak, Ceko Dilanda Demonstrasi Terbesar sejak 1993

2. Universitas meminta orang untuk berlindung dari penembak

Ilustrasi penembak. (Pexels.com/Byron Sullivan)

Sergey Medvedev, seorang profesor di universitas tersebut, mengatakan bahwa dia berada di auditorium ketika penembakan dimulai.

“Saat itu saya sedang memberikan ceramah dan pada awalnya tidak terlalu menyadari apa yang terjadi karena ada beberapa suara. Saya kira para mahasiswa mendengarnya lebih baik karena saya begitu konsentrasi pada pembicaraan saya, pada ceramah saya,”  katanya, dilansir BBC. 

"Kemudian kami memahami bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Belum ada informasi apa pun di internet, tidak ada informasi apa pun di pers Ceko dan jaringan berita. Kemudian pada titik tertentu, kelompok operasi khusus menyerbu masuk, menggeledah ruangan sebentar lalu mereka keluar dan menyuruh kami tetap di dalam. Satu jam kemudian, pasukan polisi lain menerobos masuk dan kemudian menempatkan kami di lantai, menggeledah kami sebentar lalu dievakuasi dari gedung,” tambah profesor tersebut.

Universitas itu telah mengirim pesan kepada staf di fakultas seni, memperingatkan tentang penembakan tersebut. Para staf diminta untuk membuat barikade di dalam ruangan selama serangan tersebut.

"Diam, jangan kemana-mana, kalau di kantor kunci dan letakkan furnitur di depan pintu, matikan lampu," bunyi pesan itu.

“Saat ini terjebak di dalam ruang kelas saya di Praha. Mengunci pintu sebelum penembak mencoba membukanya," kata Jakob Weizman, mahasiswa universitas itu di media sosial.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya