Rusia Ancam Tutup Kelompok HAM Tertua Atas Tuduhan Agen Asing
Jumlah tahanan politik di era Vladimir Putin terus meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jaksa Rusia pada Kamis (11/11/2021) mengambil tindakan untuk menutup Memorial, kelompok hak asasi manusia (HAM) tertua dan paling terkenal di Rusia.
Jaksa mengajukan gugatan untuk melikuidasi Memorial atas tuduhan melanggar undang-undang agen asing. Regulasi ini kerap digunakan Kremlin untuk mengekang kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Dilaporkan Tewas di Depan Kedubes Rusia, Jerman
1. Tuntutan jaksa dituduh bermotif politik
Anggota dewan Memorial, Oleg Orlov, menyayangkan keputusan tersebut kendati mengaku tidak kaget dengan sikap jaksa. Pasalnya, tindakan seperti itu dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi di Rusia, dilansir Reuters.
Orlov yakin keputusan itu bermotif politik. Dia mengatakan tindakan ini merupakan pukulan bagi semua masyarakat sipil dan tanda peringatan yang sangat serius. Orlov menyampaikan, meski dibubarkan dia dan rekan-rekannya akan tetap berjuang sampai mereka semua ditahan, tapi dia menyadari bahwa pembubaran akan menyulitkan pekerjaan.
Upaya penutupan ini dianggap Memorial tidak berdasarkan hukum, karena gagal mengidentifikasi dirinya sebagai agen asing.
Kantor kejaksaan dalam keterangannya mengatakan, hasil pemeriksaan menunjukkan Memorial telah melanggar hukum internasional dan regional, dan telah mengajikan permohonan ke Mahkamah Agung dan pengadilan kota Moskow untuk menutupnya. Namun, belum ada keterangan yang menjelaskan pelanggaran seperti apa yang dilakukan Memorial.
Sidang untuk melikuidasi Memorial dijadwalkan berlangsung pada 25 November pukul 11:00 waktu Moskow.
Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.