TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Thailand Berencana Hapus Karantina Turis yang Divaksinasi

Hasil tes negatif dari PCR masih diperlukan

Salah satu potret sudut daerah di Bangkok, Thailand. (Unsplash.com/Florian Wehde)

Jakarta, IDN Times - Thailand berencana menghapus aturan karantina mulai 1 November untuk pelancong yang divasinasi penuh dari 10 negara yang dianggap berisiko rendah COVID-19. Rencana ini disampaikan oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada hari Senin (11/10/2021).

Rencana ini diharapkan dapat memulihkan ekonomi negara dengan menghidupkan kembali sektor pariwisata yang runtuh akibat pandemik.

1. Prayuth meminta rencana tersebut dipertimbangkan pada akhir pekan ini

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. (Twitter.com/ประยุทธ์ จันทร์โอชา Prayut Chan-o-cha)

Melansir dari Reuters, dalam pemberitahuan rencana ini Perdana Menteri Prayuth menyampaikan orang yang datang dari setidaknya 10 negara termasuk Inggris, Singapura, Jerman, China dan Amerika Serikat akan dibebaskan dari karantina pada saat kedatangan. Prayuth mengatakan Daftar negara yang bebas dari karantina nantinya akan semakin diperluas.

Prayuth menyadari keputusan ini akan berisiko dan akan melihat peningkatan sementara. Dia mengatakan rencana ini untuk membantu memulihkan industri pariwisata dan rekreaksi selama liburan tahun baru. Meski berencana menerapkan pelonggaran Prayuth mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas jika ada varian baru yang lebih berbahaya.

Namun, agar bisa terbebas dari karantina semua pengunjung masih harus menunjukkan hasil negatif dari tes PCR sebelum berangkat dan setelah tiba. Prayuth telah meminta Pusat Administrasi Situasi COVID-19 pemerintah dan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk mempertimbangkan rencana tersebut pada akhir minggu ini.

Sebelumnya Thailand pada bulan Juli telah melakukan uji coba pembukaan kembali di pulau wisatanya yang paling populer, Phuket, yang telah memvaksinasi sebagian besar penduduk setempat.

Thailand juga berencana untuk mengizinkan kembali penjualan alkohol di restoran dan membuka kembali tempat hiburan pada 1 Desember.

Baca Juga: 118 Hewan Dilindungi Indonesia Timur Gagal Diselundupkan ke Thailand

2. Thailand ingin mengamankan 178,2 juta dosis vaksin

Ilustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Steven Cornfield)

Melansir dari Associated Press, upaya Thailand untuk menyambut kembali wisatawan asing telah terhambat oleh kampanye vaksinasi nasional yang terlambat dimulai. Pemerintah dianggap telah gagal mengamankan pasokan vaksin. Pada bulan lalu  pemerintah mengatakan berencana untuk mengamankan 178,2 juta dosis vaksin pada tahun 2021.

Thailand memiliki target untuk memvaksinasi 62 juta orang atau sekitar 90 persen dari populasi pada akhir tahun. Saat ini negara itu telah memberikan sekitar 60,23 juta dosis vaksin, dengan 35 juta orang telah menerima satu dosis, sedangkan  23,4 juta orang telah divaksinasi lengkap dan 1,73 juta orang telah menerima suntikan booster.

Total jumlah kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi di Thailand sejak pandemik dimulai adalah sebanyak 1,7 juta kasus dan 17.751 kematian, dengan penambahan kasus positif pada hari Senin sebanyak 10.035 kasus dan ada 60 kematian.

Pada bulan Agustus Thailand melaporkan lebih dari 20 ribu kasus positif virus corona. Lebih dari 98 persen dari kasus dan kematian yang dikonfirmasi terjadi setelah gelombang ketiga tahun ini.

Baca Juga: Baht Thailand: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya