TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Oposisi Tanzania Balik dari Pengasingan: Janji Ubah Konstitusi!

Disebut sebagai masa depan demokrasi Tanzania

Ilustrasi bendera Tanzania. (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Tanzania dari partai Chadema, Tundu Lissu, kembali negaranya pada Rabu (25/1/2023). Dia selama ini berada dalam pengasingan di Belgia. Lissu merupakan mantan anggota parlemen dan mantan calon presiden pada pemilu 2020.

Lissu awalnya meninggalkan Tanzania pada 2017 untuk mencari perawatan di luar negeri setelah ditembak 16 kali oleh pria bersenjata tak dikenal di Dodoma. Tembakan itu menyebabkan sebagian besar luka di perut bagian bawah.

Baca Juga: Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua Afrika

1. Sempat kembali untuk mengikuti pemilu

Ilustrasi pemilu. (Unsplash.com/Element5 Digital)

Melansir Reuters, Lissu mengakui berada di pengasingan itu berat. Saat kembali, dia menyerukan perubahan konstitusi. 

"Tanpa konstitusi baru akan sulit untuk mengubah apapun. Tanpa itu kita tidak akan memiliki komisi pemilu yang bebas dan independen," katanya.

Politikus oposisi itu mengatakan, konstitusi saat ini memberikan terlalu banyak kekuasaan kepada eksekutif, menambahkan sangat penting untuk mendorong reformasi.

“Jika kamu bosan dengan semua pajak tinggi ini, inflasi makanan yang tinggi mari kita cari solusi politik, mari kita cari konstitusi baru,” kata Lissu.

Lissu mengkritik keras pemerintah pernah delapan kali ditangkap dalam setahun, yaitu ketika menjelang serangan terhadapnya. Lissu sempat kembali ke Tanzania pada 2020 untuk menantang mendiang Presiden John Magufuli dalam pemilu.

Namun, tak lama setelah kekalahannya, ia melarikan diri ke kediaman duta besar Jerman setelah menerima ancaman pembunuhan, kemudian kembali meninggalkan negara itu lagi.

2. Lissu kembali disambut pendukungnya

Melansir VOA News, Lissu yang tiba di tiba di bandara Dar es Salaam disambut oleh ratusan pendukungnya, dengan banyak tepuk tangan dan sorak sorai. Dia melambaikan bendera partainya saat menyapa para pendukung yang berkumpul di sepanjang jalan dan mengikutinya dengan berjalan kaki, dengan mobil, dan dengan sepeda motor.

Para pendukung Lissu menganggap, kepulangannya membuka jalan bagi demokrasi di negara itu. John Pambalu, ketua nasional sayap pemuda Chadema, menekankan pentingnya konstitusi baru untuk demokrasi.

“Kita perlu melihat ada hak politik dan langkah-langkah yang kita ambil untuk mengadvokasi konstitusi baru, kontribusinya (Lissu) dibutuhkan secara fisik di Tanzania. Kontribusinya dibutuhkan di partai dan negara dan sangat penting dalam memastikan bahwa kita mencapai konstitusi baru yang akan membawa demokrasi dan kebebasan sejati," kata Pambalu.

Lightness Juma, seorang pendukung Chadema, mengatakan kembalinya Lissu membuatnya bahagia dan optimis tentang masa depan.

"Kami di sini di tempat ini dengan kebahagiaan dan kegembiraan seperti yang Anda lihat, untuk menyambut ayah tercinta kami yang akan menjadi presiden Tanzania pada tahun 2025," katanya.

Baca Juga: Tanzania Alihkan Anggaran Hari Kemerdekaan untuk Pembagunan Asrama

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya