Tokoh Oposisi Tanzania Balik dari Pengasingan: Janji Ubah Konstitusi!
Disebut sebagai masa depan demokrasi Tanzania
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Tanzania dari partai Chadema, Tundu Lissu, kembali negaranya pada Rabu (25/1/2023). Dia selama ini berada dalam pengasingan di Belgia. Lissu merupakan mantan anggota parlemen dan mantan calon presiden pada pemilu 2020.
Lissu awalnya meninggalkan Tanzania pada 2017 untuk mencari perawatan di luar negeri setelah ditembak 16 kali oleh pria bersenjata tak dikenal di Dodoma. Tembakan itu menyebabkan sebagian besar luka di perut bagian bawah.
Baca Juga: Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua Afrika
1. Sempat kembali untuk mengikuti pemilu
Melansir Reuters, Lissu mengakui berada di pengasingan itu berat. Saat kembali, dia menyerukan perubahan konstitusi.
"Tanpa konstitusi baru akan sulit untuk mengubah apapun. Tanpa itu kita tidak akan memiliki komisi pemilu yang bebas dan independen," katanya.
Politikus oposisi itu mengatakan, konstitusi saat ini memberikan terlalu banyak kekuasaan kepada eksekutif, menambahkan sangat penting untuk mendorong reformasi.
“Jika kamu bosan dengan semua pajak tinggi ini, inflasi makanan yang tinggi mari kita cari solusi politik, mari kita cari konstitusi baru,” kata Lissu.
Lissu mengkritik keras pemerintah pernah delapan kali ditangkap dalam setahun, yaitu ketika menjelang serangan terhadapnya. Lissu sempat kembali ke Tanzania pada 2020 untuk menantang mendiang Presiden John Magufuli dalam pemilu.
Namun, tak lama setelah kekalahannya, ia melarikan diri ke kediaman duta besar Jerman setelah menerima ancaman pembunuhan, kemudian kembali meninggalkan negara itu lagi.
Baca Juga: Tanzania Alihkan Anggaran Hari Kemerdekaan untuk Pembagunan Asrama
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.