Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua Afrika

Rencana pembentukan negara Yahudi di Benua Afrika

Konflik Israel dan Palestina merupakan konflik antara dua bangsa yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan baik secara dialog maupun secara diplomasi. Salah satu pemicu konflik Israel dan Palestina tak kunjung usai adalah Zionis yang melakukan migrasi besar ke wilayah yang awalnya didiami oleh masyarakat Palestina.

Namun tahukah kalian bahwa selain Palestina, yang menjadi tujuan utama para Zionis untuk mendirikan negara Yahudi, sebenarnya terdapat beberapa tempat alternatif yang dipertimbangkan sebagai tepat migrasi dan menjadi tanah air bagi bangsa Yahudi, menyusul keadaan Eropa yang kala itu banyak melakukan tindakan anti-semitisme di bawah pimpinan Nazi, Jerman. Penasaran, tempat manakah yang dimaksud? Yuk, baca ulasannya!

1. Sejarah Singkat Zionisme

Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua AfrikaPotret kondisi parlemen Israel (unsplash.com/@rafael_tc)

Gerakan Zionis, atau dalam artian luas dapat diartikan sebagai mengembalikan bangsa Yahudi kembali ke tanah perjanjian yang diperkirakan berada di Palestina sesuai dengan tradisi Judaisme yang muncul di akhir abad ke-19 lewat prakarsa seorang jurnalis Yahudi asal Hungaria, Theodore Herzl. Gagasan yang di kemukakan oleh Herzl bertujuan untuk menyelamatkan bangsa Yahudi di tengah meningkatnya anti-semit di Eropa terutama setelah kasus "Dreyfuss Affair" di Prancis.

Hal ini yang mendorong Herzl memiliki gagasan bahwa seluruh umat Yahudi terutama di Eropa harus segera mencari rumah baru dan membentuk pemerintahan sendiri atau kembali ke tanah perjanjian yang di percaya berada di Palestina yang saat itu wilayah Palestina masih menjadi wilayah Kesultanan Ottoman.

Untuk mewujudkan gagasannya, Herzl kerap berkeliling Eropa untuk mencari dukungan dari negara penguasa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman bahkan Herzl dalam sejarah dirinya pernah bernegosiasi dengan Kesultanan Ottoman untuk membeli sebidang tanah di Palestina.

2. Sejarah Judaisme di Tanah Afrika

Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua AfrikaSalah satu potret orang Yahudi di salah satu perpustakaan di Israel (unsplash.com/@levimeirclancy)

Hubungan antar Judaisme dan tanah Afrika sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Salah satunya adalah orang-orang Yahudi Sephardi dan Mizrahi yang mendiami wilayah-wilayah Afrika Utara seperti Mesir, Aljazair hingga Maroko. Salah satu yang tertua adalah kelompok Beta Israel di Ethiopia yang diperkirakan sudah muncul sejak kembalinya Ratu Sheba setelah mengunjungi Raja Solomon di Israel.

Selain itu, ada juga kelompok Abayudaya di Uganda yang didirikan oleh Semei Kakungulu pada 1917 yang sangat berpegang pada Torah (kitab suci umat Yahudi). Penganut Judaisme lainnya di kalangan masyarakat sub-sahara Afrika juga cukup banyak mereka tersebar di wilayah Ghana, Zimbabwe, Afrika Selatan dan Kamerun.

Baca Juga: Menilik Keabsahan Bendera Palestina Dikibarkan di Piala Dunia 2022

3. Terdorong Peristiwa Khisinev

Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua AfrikaPotret Tembok Ratapan tempat yang di yakini Yahudi sebagai bagian dari Haikal Sulaiman (unsplash.com/@sandercrombach)

Langkah Herzl untuk membawa orang-orang Yahudi kembali ke tanah leluhur sempat terganjal ketika tahun 1903, pada saat itu terjadi gerakan anti-semit di Khisinev, Kekaisaran Russia (kini wilayah Chisinau, Moldova) yang menewaskan 49 orang Yahudi. Sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka atau dilecehkan secara seksual dari tragedi anti-semit di Khisinev.

Kala itu Herzl sebenarnya sudah menemui Joseph Chamberlain, Sekertaris Negara untuk urusan Koloni Inggris pada tahun 1902 dan meminta agar Siprus dan Sinai yang saat itu masih wilayah teritori Koloni Inggris sebagai rumah sementara untuk Negara Yahudi. Namun usulan Herzl ditolak dengan alasan protes keberatan dari Mesir. Namun setelah tragedi Khisinev, kedua kalinya Herzl bertemu kembali dengan Chamberlain dan atas tragedi tersebut Chamberlain menawarkan teritori di Koloni Inggris di Afrika Timur sebagai tempat bagi Herzl membangun "Israel Sementara".

4. Israel di Tanah Afrika?

Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua AfrikaIlustrasi peta Uganda Scheme rencana pendirian negara Yahudi di Afrika (israelforever.org)

Wilayah yang ditawarkan oleh Chamberlain pada Herzl ada wilayah Uasin Gishu yang merupakan wilayah Koloni Inggris, Protektorat Afrika Timur (kini merupakan wilayah negara Kenya modern). Meskipun begitu, wilayah ini sebelumnya merupakan wilayah Protektorat Uganda yang dipindah sebagai bagian dari pengembangan Jalur Kereta Api Uganda.

Dengan semakin memanasnya anti-semit di Eropa, Herzl pun mempertimbangkan untuk memindahkan sementara "Israel" ke tanah Uganda meskipun tidak memiliki akar sejarah bangsa Israel yang kuar dan tetap melihat Palestina sebagai tujuan akhir mereka, karena mereka menganggap bahwa Tuhan menjanjikan tanah Palestina untuk bangsa Israel. Keinginan Herzl mendapatkan reaksi yang beragam dari seluruh umat Yahudi. Beberapa tokoh Yahudi Eropa ada yang menolak namun para Yahudi Mizrahi yang merasa keselamatan paling utama, menerima usulan sementara tersebut.

5. Rencana yang diurungkan

Fakta Sejarah Uganda Scheme, Negara Yahudi di Benua AfrikaPotret salah satu bagian sudut kota Jerussalem yang dikuasai oleh Israel (unsplash.com/@coleito)

Ketika pemungutan suara dilakukan dalam Konferensi Zionis keenam ditahun 1903, mayoritas sebanyak 295 orang sudah setuju berbanding dengan 178 orang menolak dan 99 memilih abstain. Namun tensi yang tinggi dalam Konferensi tersebut membuat gerakan Zionis nyaris gagal akibat terpecahnya para pendukung menjadi dua.

Tim survey dari Afrika datang dan mengambarkan bahwa Uganda tidak layak menjadi wilayah "Israel" karena lahannya yang tandus. Namun ada dugaan mereka berbohong karena sebenarnya wilaya Uasin Gishu sangat subur. Akhirnya, dalam Kongres Zionis ketujuh tahun 1905. Rencana Uganda pun dibatalkan dan menetapkan Palestina sebagai tujuan bagaimanapun caranya. Herzl yang mengusung gagasan agar bangsa Yahudi harus memiliki wilayah sendiri dan pemerintahan sendiri tak sempat melihat keputusan tersebut, karena Herzl wafat sebelum dirinya melihat gagasannya terbangun. Herzl wafat di tahun 1904.

Demikian informasi mengenai Uganda Scheme, skema yang diberikan Inggris untuk membangun negara Israel sementara, sebenarnya ada banyak negara yang diusulkan dalam pembentukan negara Israel sementara di saat gejolak anti-semit di wilayah Eropa. Namun Uganda Scheme yang menjadi sejarah perjuangan bangsa Yahudi untuk mendapatkan tanah untuk bangsa mereka. Akhirnya konflik Palestina dan Israel sulit untuk menemui jalan damai, karena masing-masing bangsa memiliki sejarah panjang terhadap tanah Yerusalem, Palestina.

Sumber dan Referensi Artikel:

https://www.jewishvirtuallibrary.org/the-uganda-proposal-1903

https://israelforever.org/interact/blog/fork_in_the_road_uganda_scheme/

https://israeled.org/uganda-proposal/

Baca Juga: Mengenal Kelompok Ekstremis Zionis di Dunia, Ada Siapa Saja?

Fadel Muhammad Sulthon Photo Writer Fadel Muhammad Sulthon

hello, new as content creator

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya