TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekjen NATO: Belum Saatnya Pasukan NATO Tinggalkan Afghanistan

Konflik 20 tahun yang terus berlanjut

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. twitter.com/jensstoltenberg

Brussel, IDN Times - Sekretaris Jenderal North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, pada hari Senin (15/02), menjelaskan jika seluruh Pasukan NATO yang berada di Afghanistan belum direncakan untuk pulang.

Pernyataan tersebut disampaikan Stoltenberg setelah Delegasi Taliban mendesak Pasukan AS dan asing (NATO) untuk segera meninggalkan Afghanistan dalam waktu dekat sebagai salah satu persetujuan demi mencapai perdamaian penuh di Afghanistan, seperti yang dilansir dari Reuters.  

1. NATO tidak akan keluar "sebelum waktunya tepat" 

Monumen NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/NATO

NATO ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa mereka belum berencana untuk menarik diri dari Afghanistan. Dikutip dari CNN, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Pasukan NATO untuk pergi meninggalkan Afghanistan sendirian karena situasi keamanan yang masih belum kondusif.

Meskipun begitu menurut Stoltenberg, banyak negara dari persekutuan NATO yang ingin segera meninggalkan Afghanistan. Kondisi Afghanistan sendiri masih diselimuti banyak aksi kontak senjata antara Pasukan Afghanistan dan Taliban ditambah dengan aksi pengebomam yang sering menewaskan banyak warga sipil, terutama di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. 

Baca Juga: Serbia Ajukan Tuntutan Soal Uranium Terdeplesi dalam Pemboman NATO

2. Masih terdapat 9.600 Prajurit NATO di Afghanistan

Prajurit NATO di Afghanistan. twitter.com/ResoluteSupport

Ribuan Prajurit NATO masih tercatat sebagai delegasi resmi yang ikut serta dalam upaya mendukung keamanan dan melatih Pasukan Afghanistan. Setidaknya terhitung 9.600 prajurit dari berbagai negara persekutuan NATO terus melanjutkan misi perdamaian mereka di Afghanistan semenjak invasi yang dilakukan Amerika Serikat 20 tahun yang lalu, dilansir dari Reuters

Banyaknya Prajurit NATO yang masih menetap di Afghanistan disebabkan ketidakpercayaannya terhadap komitmen Taliban. Menghadapi situasi tersebut, beberapa menteri pertahanan dari negara persekutuan NATO minggu ini akan menggelar pertemuan khusus dengan Taliban guna membahas perjanjian damai dan pemenuhan komitmen perdamaian oleh Taliban.

Baca Juga: Rusia Keluar Dari Perjanjian Open Skies karena AS-NATO

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya