TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Hanya Netanyahu, Ini 5 Pemimpin Negara yang Dilengserkan Parlemen

Dinamika politik dan rivalitas bikin kekuasaan tumbang

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sumber: twitter.com/netanyahu

Jakarta, IDN Times - Memenangi pemilihan presiden atau perdana menteritidak dapat menjadi jaminan bahwa kepemimpinan seseorang tetap bertahan di kursi kepemimpinan dalam periode yang telah ditentukan. Puluhan pemimpin di dunia sudah menjadi korban dinamika politik yang membuat mereka secara terpaksa harus melepaskan kekuasaannya alias lengser. 

Hal tersebut baru saja dibuktikan di Israel sebagaimana Benjamin Netanyahu yang sudah menjadi Perdana Menteri Israel selama 12 tahun. Netanyahu akhirnya dipaksa untuk berhenti tampuk kekuasaan pada hari Minggu (13/06), seperti yang dilansir dari The Guardian.

Netanyahu kalah suara setelah koalisi pemerintahan mayoritas di Parlemen Israel mengadakan pengambilan suara vote of confidence terhadap calon Perdana Menteri Israel yang baru, yaitu Yair Lapid. Kemenangan tipis yang diraih Lapid, 60-59, membuatnya terpilih menjadi Perdana Menteri Israel yang baru menggantikan Netanyahu.

Meskipun begitu, sesuai kesepakatan pembagian kekuasaan yang telah disepakati, Yair Lapid baru akan memulai kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri Israel pada tahun ketiga dan keempat sedangkan untuk tahun pertama dan kedua posisi itu akan dipegang oleh Naftali Bennett. 

Runtuhnya rezim Netanyahu setelah gagal mebentuk koalisi dengan partai lain menjadi bukti konkret pengaruh parlemen yang sangat kuat untuk menjatuhkan pemimpin penting suatu negara. 

Berikut adalah beberapa contoh pemimpin negara di dunia yang memiliki nasib yang sama dengan Benjamin Netanyahu karena disingkirkan oleh parlemen. 

Baca Juga: 12 Tahun Pimpin Israel, Benjamin Netanyahu Resmi Dilengserkan

1. Pierre Trudeau

Perdana Menteri Kanada ke-15, Pierre Trudeau. twitter.com/ev_9e

Jauh sebelum Justin Trudeau menjadi Perdana Menteri Kanada pada 2015, sang ayah, Pierre Trudeau, sudah terlebih dahulu membuka dinasti politik keluarga. Pierre terpilih menjadi Perdana Menteri Kanada di 1970.

Sama seperti anaknya, Pierre bersama Partai Liberal berhasil memegang kekuasaan penuh di Kanada selama kurang lebih tiga tahun, ditambah ketika pada 1972, Partai Liberal menjadi partai minoritas di parlemen.

Namun, keberuntungan itu berubah pada 8 Mei 1974 ketika rencana anggaran yang disampaikan pemerintahan minoritas yang dipimpin Pierre Trudeau tidak diterima dan ditantang oleh dua partai oposisi melalui vote of no confidence.

Dikutip dari CBC, setelah dilakukan pemungutan suara, pemerintahan Pierre kalah dengan suara 137-123. Hal itu menyeret dirinya turun dari kursi kekuasaan tertinggi di Kanada setelah kurang lebih 3 tahun berkuasa dan memaksa Kanada menggelar pemilihan perdana menteri yang baru. 

Baca Juga: Duterte Sebut Tidak Ada yang Pantas Jadi Presiden Filipina selain Dia

2. James Callaghan

Perdana Menteri Inggris ke-94, James Callaghan. twitter.com/BritishHistorym

Mengambil alih kekuasaan Harold Wilson sebagai Perdana Menteri Inggris, yang mengundurkan diri secara tiba-tiba pada 1976, James Callaghan mewarisi kondisi negara yang tidak baik, terutama dengan masalah ekonominya.

Alhasil, inflasi yang terus meroket di Inggris selama masa pemerintahannya. Hal ini membawa pihak oposisi, Partai Konservatif, yang dipimpin Margaret Thatcher ingin Callaghan turun dari posisinya.

Pada 1979, kesempatan itu kemudian datang setelah parlemen Inggris mengabulkan permintaan pihak oposisi untuk mengadakan vote of no confidence terhadap pemerintahan Partai Buruh yang dipimpin Callaghan. Walaupun Partai Konservatif merupakan partai minoritas di parlemen, hasil pemungutan suara berkata lain.

Oposisi berhasil menggulingkan pemerintahan Callaghan dengan perbandingan satu angka saja, yaitu 311 dan 310, seperti yang dilaporkan BBC. Kemenangan Partai Konservatif itu akhirnya membawa Margaret Thatcher sebagai perempuan pertama di Inggris yang menjadi perdana menteri. Itu pun membawa Inggris menuju konflik serius dengan Argentina atas sengketa Kepulauan Falkland/Malvinas. 

Baca Juga: Oposisi Slovenia Ajukan Pemakzulan PM Janez Jansa

3. Ludovic Orban

Mantan Perdana Menteri Rumania, Ludovic Orban, bersama Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen. twitter.com/LudovicOrbanRO

Baru tiga bulan menjabat sebagai Perdana Menteri Rumania, Ludovic Orban sukses disingkirkan partai oposisi melalui vote of no confidence.

Awalnya, Orban dan pemerintahannya berencana melaksanakan pemilihan kepala daerah sebanyak dua kali ketimbang satu kali yang mereka nilai tidak adil. Upaya reformasi itu pemerintahan minoritas pimpinan Orban membuat posisi mereka terancam. Reformasi tersebut dinilai tidak populer di kalangan masyarakat dan oposisi.

Kondisi ini membuat parlemen Rumania mengizinkan pelaksanaan vote of no confidence sebagai respons atas protes dan keinginan partai oposisi, Partai Sosial Demokrat. Dilansir DW, hasil pemungutan suara 261 berbanding 204, pemerintahan Perdana Menteri Ludovic Orban pun berakhir.

Baca Juga: Demonstrasi, Warga Brasil Tuntut Bolsonaro Dimakzulkan

4. Mariano Rajoy

Mariano Rajoy yang menjadi Perdana Menteri Spanyol pertama yang disingkirkan parlemen. twitter.com/marianorajoy

Tercatat menjadi perdana menteri pertama yang disingkirkan oleh parlemen di negaranya sendiri merupakan sebuah catatan yang tidak pernah diinginkan siapa pun. Namun, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, harus mengalaminya. Dia disingkirkan parlemen Spanyol pada 2018. 

Kasus korupsi yang merajalela di bawah kepemimpinan Mariano Rajoy menarik dirinya ke dalam sebuah pusaran ketidakpercayaan di kalangan masyarakat dan parlemen. Setelah berbagai kasus korupsi mulai terungkap, akhirnya parlemen atas permintaan partai oposisi melaksanakan vote of no confidence. Ini menjadi sebagai salah satu upaya terakhir untuk mengembalikan kepercayaan parlemen terhadap pemerintahan Rajoy. 

Namun, dengan perbandingan suara 180 dan 169, Mariano Rajoy dinyatakan tersingkir dari kursi Perdana Menteri Spanyol. Dia tercatat sebagai perdana menteri pertama di Spanyol yang penyingkirannya menyebabkan pergantian pemerintahan, seperti yang dilansir POLITICO.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya