Bangladesh Pulangkan 1.500 Pengungsi Rohingya ke Myanmar per Minggu
Sayangnya proses repatriasi ini tidak melibatkan PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bangladesh, IDN Times - Rencana pemulangan para pengungsi Rohingya dari kamp pengungsian di Bangladesh ke Myanmar sebentar lagi terlaksana. Selasa (16/1/2017) waktu setempat, Pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah menyepakati jadwal pemulangan ratusan ribu pengungsi Rohingya itu.
Myanmar setuju untuk menerima 1.500 pengungsi Rohingya setiap minggunya. Pemulangan ini diprediksi akan tuntas dalam waktu dua tahun.
1. Warga Rohingya yang berada di kamp pengungsian Bangladesh meminta jaminan keamanan jika kembali tinggal di Myanmar
Dikutip BBC, lebih dari 740 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh di tengah-tengah kekerasan di Rakhine pada tahun 2016 dan 2017. Rencana pemulangan warga Rohingya ini menimbulkan kekhawatiran dari lembaga bantuan. Mereka khawatir pemulangan akan dilakukan secara paksa.
Bangladesh mengatakan pihaknya ingin memulangkan keluarga bersama anak-anak serta anak yatim dan anak korban perkosaan. Meski rencana ini sudah dekat, namun pengungsi Rohingya merasa ragu untuk kembali ke Myanmar. Mereka masih khawatir akan mendapatkan perlakuan serupa setelah kembali ke negara asalnya.
Seorang pemimpin masyarakat di sebuah kamp pengungsian di Cox's Bazaar mengatakan masih belum mengetahui secara jelas mengenai kesepakatan pemulangan. Saat ini yang menjadi prioritasnya adalah mendesak pemerintah memberikan kewarganegaraan sebagai Rohingya dan pengembalian tanah. Selain itu mereka juga meminta kepastian keamanan secara internasional.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.