TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngeri, Wartawan Terkemuka Kamerun Ditemukan Tewas Dimutilasi

Mayat ditemukan setelah lima hari setelah korban diculik

foto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Jakarta, IDN Times - Wartawan terkemuka Kamerun, Martines Zogo ditemukan tewas dimutilasi di dekat ibu kota Yaounde pada Minggu (22/1/2023). Jenazah Zogo ditemukan lima hari setelah diculik oleh penyerang tidak dikenal.

Melansir Canada Today, keterangan tersebut disampaikan serikat pekerja dan rekan Zogo. Perwakilan media mengatakan bahwa hilangnya Zogo dan kematiannya merupakan tanda ancaman terhadap pemberitaan di negara Afrika itu.

Baca Juga: Tanah Longsor Tewaskan 14 Orang yang Sedang Melayat di Kamerun

Baca Juga: Wartawan Aljazair Ditahan atas Tuduhan Membahayakan Keamanan Nasional

1. Zogo sempat melarikan diri ke kantor polisi sebelum akhirnya diculik dan dibunuh

ilustrasi kantor polisi.(unsplash.com/Francois Olwage)

Melansir Al Jazeera, Martinez Zogo adalah seorang direktur dari sebuah radio swasta. Dia sempat mencoba melarikan diri ke kantor polisi saat akan diculik oleh penyerangnya pada 17 Januari lalu, tutur pengawas media Reporters Without Borders (RSF). 

Baru-baru ini, Zogo dalam siarannya, tengah membicarakan tentang kasus dugaan penggelapan yang melibatkan sebuah media dengan koneksi pemerintah, kata RSF. Dalam siaran udaranya Zogo secara rutin menangani kasus korupsi. Dia juga tidak ragu untuk menanyakan tokoh-tokoh penting yang terlibat.

Baca Juga: Saat Cari Rekannya yang Hilang, Tentara Kamerun Malah Bunuh 9 Warga

2. Kejadian yang dialami Zogo merupakan rangkain serangan terbaru terhadap jurnalis di Kamerun

ilustrasi jurnalis.(unsplash.com/Vanilla Bear Films)

Insiden itu merupakan yang terbaru dari rangkaian serangan terhadap jurnalis di Kamerun. Mereka memiliki semangat jiwa pers yang tinggi di bawah kepemerintahan Presiden Paul Biya yang memiliki catatan selama puluhan tahun telah menindas pihak oposisi.

"Media Kamerun baru saja kehilangan salah satu anggotanya, korban kebencian dan barbarisme," kata serikat jurnalis Kamerun dalam sebuah pernyataan.

“Di manakah kebebasan pers, berpendapat, dan berekspresi di Kamerun saat bekerja di media kini dikaitkan dengan bahaya yang mematikan?” tambah serikat itu dalam pernyataannya, kutip Canada Today.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya