5 Fakta Switchblade, Drone Kamikaze Bantuan AS ke Ukraina
Switchblade pertama kali digunakan di Afghanistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari. Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menilai invasi itu dilandasi dengan alasan yang tidak masuk akal dan ilegal. AS kemudian memberikan bantuan senjata untuk Ukraina sebagai upaya mempertahankan diri dari invasi Moskow.
Dalam satu bulan terakhir, AS telah menggelontorkan paket bantuan militer ke Ukraina dalam jumlah fantastis. Dua pekan lalu, Presiden AS Joe Biden memberi paket bantuan militer 800 juta dolar atau sekitar Rp11,4 triliun. Baru-baru ini, Biden kembali memberi bantuan militer ke Ukraina dengan nilai yang sama.
Dari paket bantuan militer itu, senjata yang dikirim adalah artileri berat, kendaraan taktis untuk menarik artileri, ratusan ribu amunisi dan pesawat nirawak (drone) Switchblade, sebuah senjata taktis yang memiliki kemampuan kamikaze atau bunuh diri.
Terkait dengan drone kamikaze itu, berikut ini adalah lima fakta Switchblade AS yang dikirim untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
Baca Juga: Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui Ukraina
Baca Juga: Mengenal Su-34: Jet Tempur Serang, si 'Bebek' Andalan Rusia di Ukraina
1. Drone Switchblade lebih mirip rudal kecil berpemandu
Drone Switchblade ini dikembangkan oleh AeroVironment, sebuah perusahaan pertahanan yang berkantor pusat di Arlington, Virginia. Switchblade pada dasarnya tidak mirip dengan drone buatan AS terkenal, yang umum diketahui oleh publik seperti Predator.
Ukuran Switchblade terbilang kecil dengan panjang sekitar 610 milimeter. Beratnya juga hanya sekitar 2,7 kilogram. Karena ukurannya yang kecil itulah, Switchblade dapat dibawa ke dalam ransel oleh seorang personel tentara. Dengan ukuran yang kurang dari satu meter itu, Switchblade juga tidak mampu terbang dalam waktu yang lama.
Switchblade, dikutip Military Analyzer, memiliki jangkauan sekitar 10 kilometer dengan daya tahan di udara selama 10 menit. Sayap Switchblade dapat dilipat dalam sebuah tabung dan sayap tersebut baru terbuka ketika dia mengudara.
Dalam regulasi Angkatan Darat AS, senjata ini sebenarnya lebih disebut sebagai rudal berkeliaran (loitering munition) yang berpemandu.
Baca Juga: Ambisi Rusia Berikutnya: Donbass dan Ukraina Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.