TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS-Jerman Sepakat Pasok Tank Tempur untuk Ukraina

40 unit Marder dari Jerman segera meluncur ke Ukraina

Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Jerman, pada Kamis (5/1/2023), mengumumkan bahwa mereka akan mengirim kendaraan tempur infanteri ke Ukraina. Pengumuman itu dilakukan usai Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz saling berkomunikasi lewat telepon.

Ukraina sebelumnya telah meminta sekitar 700 kendaraan infanteri dan 300 tank untuk menembus posisi Rusia di garis depan pertempuran. Tapi baik AS dan Jerman, juga anggota NATO lain, ragu untuk mengirim kendaraan lapis baja standar NATO. Mereka khawatir hal itu akan ditafsirkan oleh Rusia sebagai intervensi.

Baca Juga: KBRI Kiev Tetap Pantau Kondisi WNI di Ukraina

1. Bradley dan Marder siap menuju Ukraina

ilustrasi kendaraan tempur infanteri Bradley (Twitter.com/FORSCOM)

Komunikasi antara Biden dengan Scholz tentang Ukraina berujung pada kesepakatan, bahwa dua pemimpin itu akan memasok Kiev kendaraan tempur infanteri. Pengumuman itu dilakukan usai Prancis menyatakan akan memasok kendaraan lapis bajanya sendiri untuk Ukraina.

"AS bermaksud untuk memasok Ukraina dengan kendaraan tempur infanteri Bradley, dan Jerman bermaksud untuk menyediakan Ukraina dengan kendaraan tempur infanteri Marder," kata Gedung Putih pada Kamis (5/1/2023), dikutip The Guardian.

Meski Jerman dan AS ragu untuk mengirim kendaraan tank tempur utama, tapi keputusan untuk memasok kendaraan lapis baja infanteri itu sangat penting. Kedua negara akan segera melatih militer Ukraina untuk dapat menggunakan Bradley dan Marder.

2. Sebanyak 40 unit Marder dari Jerman segera meluncur ke Ukraina

Biden dan Scholz tidak memberikan rincian tentang jumlah kendaraan tempur infanteri yang akan dikirim. Namun dalam perkembangan informasi, Jerman disebut akan mengirim sebanyak 40 unit Marder.

"Ke-40 kendaraan ini akan siap pada kuartal pertama, sehingga dapat diserahkan ke Ukraina," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, pada Jumat (6/1/2023) dikutip VOA News.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, yang menyetujui ekspor senjata, mengatakan bahwa Berlin terus memperluas dukungannya untuk Ukraina melalui kerja sama dengan mitra. 

"Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, dan kami memiliki kewajiban untuk membantunya," kata Habeck.

Baca Juga: 89 Tentara Tewas Diserang Ukraina, Rusia: Gegara Ponsel Terlacak! 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya