TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hampir Digulingkan, PM Pakistan Bubarkan Parlemen

Imran Khan tuduh AS terlibat dalam upaya penggulingannya

Imran Khan (bermasker hitam), PM Pakistan (Twitter.com/Imran Khan)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, pada Minggu (3/4/22),  meminta Presiden Arif Alvi untuk membubarkan parlemen. Presiden menerimanya dan segera mengeksekusi.

Pembubaran parlemen itu dilakukan oleh Khan ketika memberikan pidato yang disiarkan oleh televisi. Pada waktu yang sama, oposisi di parlemen, dengan tambahan beberapa tokoh partai pemerintah yang membelot, mereka mengajukan mosi tidak percaya untuk menggulingkan PM Khan.

Wakil ketua parlemen yang dekat dengan PM Khan membatalkan mosi tidak percaya itu, dan menyebutnya inkonstitusional serta bagian dari konspirasi asing. Khan sendiri menuduh bahwa oposisi telah bersekongkol dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkan kekuasaannya.

Baca Juga: Partai Koalisi Membelot, Posisi PM Pakistan Semakin Terancam

Baca Juga: Luncurkan Rudal ke Pakistan, India Mengaku 'Tidak Sengaja'

1. Mosi tidak percaya untuk menggulingkan PM Imran Khan

ilustrasi bendera Pakistan (Unsplash.com/Hamid Roshaan)

Imran Khan terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 2018. Dia membawa partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) sebagai lokomotifnya. Selama menjabat, dia disebut memimpin dengan cara konservatif.

Beberapa pekan terakhir, gejolak politik melanda Pakistan. Ada upaya dari kelompok oposisi untuk menggulingkannya dengan mengajukan mosi tidak percaya. Tapi dorongan itu bisa terjadi karena ada anggota parlemen dari PTI yang membelot dan mendukung oposisi.

Dilansir Reuters, wakil parlemen Majelis Nasional membatalkan mosi tidak percaya itu sehingga upaya penggulingan PM Khan gagal. Pemimpin oposisi Shehbaz Sharif menyebut pemblokiran pengambilan suara mosi tidak percaya itu adalah "pengkhianatan tingkat tinggi." Dia menyebut akan ada konsekuensi untuk pelanggaran terang-terangan dan melanggar konstitusi.

Kelompok oposisi Pakistan menilai bahwa PM Imran Khan telah gagal mengelola ekonomi negara. Mereka juga menyebut bahwa Khan telah gagal dalam memberantas korupsi di pemerintahannya.

Baca Juga: PM Pakistan Tantang Narendra Modi Debat Terbuka di TV Nasional

2. PM Khan membubarkan parlemen

Pada Minggu, pada saat ketika kelompok oposisi berusaha menggulingkan PM Imran Khan di parlemen, PM Khan sendiri melakukan pidato yang disiarkan televisi. Dia mengatakan telah meminta Presiden Arif Alvi untuk membubarkan parlemen.

Presiden Alvi yang pro dengan PM Khan segera mengeksekusinya. Kini Pakistan dilanda krisis konstitusional. Dikutip dari Associated Press, Mahkamah Agung harus memutuskan legalitas parlemen untuk melanjutkan mosi tidak percaya atau memutuskan legalitas pembubaran parlemen.

Pemerintahan sementara akan terbentuk jika parlemen bubar untuk pembentukan parlemen baru. Dalam pidatonya, Khan mengatakan "Saya meminta masyarakat untuk bersiap menghadapi pemilu berikutnya. Syukurlah, konspirasi untuk menggulingkan pemerintah telah gagal."

Pihak koalisi mengklaim bahwa mereka memiliki suara mayoritas di parlemen untuk menggulingkan PM Khan dari jabatan dengan 172 suara dari 342 kursi. Pihak oposisi memiliki suara lebih besar karena beberapa anggota PTI telah membelot. Tapi wakil parlemen yang mendukung Khan, memblokir upaya mosi tidak percaya tersebut.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya