TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Raja Malaysia Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Malaysia negara ke-69 yang miliki kasus COVID-19 terbanyak

Suasana di Batu Cave, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 15 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Jakarta, IDN Times – Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengumumkan status keadaan darurat nasional pada Selasa (12/1/2021). Langkah yang bertujuan untuk membendung penyebaran COVID-19 itu diumumkan bertepatan dengan peningkatan kasus harian yang mencapai rekor tertinggi di Malaysia.

Deklarasi itu mengejutkan karena Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tidak ada membahas rencana tersebut sebelumnya pada Senin, ketika mengumumkan penguncian nasional, menurut South China Morning Post.

 “Persetujuan ini juga mempertimbangkan keamanan pribadi rakyat dan kepentingan terbaik negara. Itu juga berdasarkan statistik COVID-19 saat ini,” kata istana dalam pernyataan yang dirilis Selasa pagi. Dalam pernyataan juga disebutkan bahwa Raja Abdullah telah bertemu dengan Muhyiddin malam sebelumnya.

Baca Juga: Duh! Semua Wilayah di Kaltim Masuk Zona Merah Penyebaran Virus Corona

1. Pemerintahan tetap jalan

Ilustrasi jalanan protokol di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Dalam pidato langsungnya, Muhyiddin menekankan bahwa pemerintahan sipil akan tetap berjalan sebagaimana mestinya selama keadaan darurat.

“Izinkan saya meyakinkan Anda bahwa pemerintah sipil akan terus berfungsi,” katanya. “Keadaan darurat yang diumumkan oleh Yang di-Pertuan Agong bukanlah kudeta militer dan jam malam tidak akan diberlakukan.”

Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap WNI Diduga Terlibat Parodi Lagu Indonesia Raya

2. Waktu berlangsungnya keadaan darurat

(ANTARA FOTO/Malaysia's Ministry of Health/Muzzafar Kasim/Handout via REUTERS)

Di bawah konstitusi Malaysia, keadaan darurat dapat diumumkan oleh raja, atas saran perdana menteri. Status keadaan darurat itu bisa diterapkan jika raja merasa yakin ada bahaya yang mengancam keamanan, kehidupan ekonomi atau ketertiban umum negara.

“Keadaan darurat akan berlangsung hingga 1 Agustus atau lebih awal tergantung pada keadaan infeksi virus corona,” kata istana dalam sebuah pernyataan.

"Pada masa ini, parlemen akan ditangguhkan tanpa batas waktu," tambah laporan.

Malaysia terakhir kali mengumumkan status keadaan darurat nasional pada tahun 1969, sehari setelah kekerasan dan kerusuhan antar-sektarian di ibu kota yang menyebabkan ratusan orang tewas, penjarahan, dan pembakaran, terjadi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya