Sebabkan Pembekuan Darah, FDA Minta AS Setop Vaksin Johnson & Johnson
Ditemukan enam kasus pembekuan darah yang langka dan parah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat merekomendasikan agar AS menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 buatan Johnson & Johnson (J&J).
Rekomendasi dikeluarkan setelah mereka menerima laporan adanya enam kasus pembekuan darah yang langka dan parah, pada orang yang telah menerima vaksin Johnson & Johnson di AS.
Enam kasus yang dilaporkan terjadi di antara lebih dari 6,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang telah disuntikkan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Fakta Penting tentang Vaksin COVID-19 dari Johnson & Johnson
1. Terjadi pada perempuan berusia 18 sampai 48 tahun
Menurut Wakil Direktur Utama CDC Anne Schuchat dan Direktur dari Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA Peter Marks, keenam kasus terjadi pada perempuan berusia antara 18 sampai 48 tahun.
Menurut pernyataan bersama mereka pada Selasa (13/4/2021), gejala pembekuan darah pada keenam orang itu muncul 6 hingga 13 hari setelah vaksinasi.
Baca Juga: FDA Nyatakan Vaksin dari Johnson & Johnson Aman dan Efektif