TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demi Tembok Pembatas, Trump Pangkas Bantuan Warga Miskin

Kaum miskin, anak-anak, dan kaum cacat makin susah.

Brian Snyder/Reuters via ANTARA FOTO

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali membuat kebijakan ekonomi yang mengejutkan. Dia berencana memangkas besar-besaran program yang seharusnya digunakan untuk warga miskin. Parahnya, dana yang dipangkas justru akan digunakan untuk menambah pembangunan tembok pembatas. Beberapa pendanaan program yang dipangkas antara lain, asuransi kesehatan, bantuan makanan, pinjaman siswa, hingga dana untuk kaum difabel.

Kevin Lamarque/Reuters via ANTARA FOTO

Seperti diberitakan Washington Post, (24/5), sebuah dokumen berjudul "Yayasan Baru untuk Kebesaran Amerika", mencatat sejumlah pengeluaran yang rencananya akan dikeluarkan Trump yang dianggapnya prioritas. Pertama adalah pengeluaran militer sebesar 10 persen. Salah satu pengeluaran militer adalah peningkatan pengamanan di perbatasan dengan perkiraan dana lebih dari US$ 2,6 miliar. Selanjutnya adalah US$ 1,6 miliar untuk pekerjaan tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko.

Baca Juga: Donald Trump Sedang Unggul dalam Pemilu, Ini Reaksi Warga Amerika!

Daftar pemangkasan besar-besaran yang akan dilakukan Trump.

Brian Snyder/Reuters via ANTARA FOTO

Dalam proposal tersebut juga terangkum bahwa program pensiun Jaminan Sosial atau Medicare adalah penggerak terbesar hutang di negara tersebut. Karena itulah dia memutuskan melakukan pemotongan lebih dari US$ 800 miliar dari Medicaid, sebuah program kesehatan federal untuk orang miskin.

Kemudian, dia juga memotong US$ 192 miliar bantuan gizi. Tak berhenti sampai di situ, dia juga memangkas US$ 272 miliar untuk segala bentuk program kesejahteraan. Selain itu, program domestik di luar keamanan militer juga rencananya akan diturunkan sebesar US$ 57 miliar atau sebanyak 10,6 persen.

Mick Mulvaney, Direktur Anggaran menegaskan bahwa pengurangan tajam ini diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran negara dan menjamin program prioritas bisa berjalan dengan baik. Dia mengklaim bahwa langkah ini adalah untuk akan mengukur keberhasilan mereka bukan dari berapa banyak uang yang telah dikeluarkan, tapi dari berapa banyak orang yang benar-benar mereka bantu.

Baca Juga: [OPINI] Apa Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap Indonesia?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya